Minggu 06 Agustus 2023
KASIH KEPADA ALLAH
Bacaan Sabda : Hosea 6-7
“Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.” (Hosea 6:4,6)
Berbagai kesulitan membuat umat bertobat, tetapi pertobatan mereka hanyalah pertobatan kulit luar belaka tidak sampai mengubah hati, jiwa dan perilaku yang dapat disebut hanyalah pertobatan pura-pura belaka. Mereka mengasihi Allah tetapi kasih mereka seperti kabut dan embun pagi yang hanya bertahan sekejap belaka. Kasih seperti ini adalah kasih kepada berkat dan pertolongan Allah bukanlah kasih kepada Allah. Begitu berkat habis kasih pun hilang. Padahal berkat Allah seharusnya disyukuri dan digunakan secara tepat guna dan untuk kemuliaan Allah. Bukan untuk diboroskan dan disia-siakan untuk pemuasaan hasrat belaka dan tanpa rasa syukur.
Kemudian kasih kepada Allah yang mereka miliki, hanyalah kasih emosional belaka yang sangat labil, mudah timbul tetapi juga mudah hilang. Kasih emosional yang hari ini mengebu-gebu memuliakan Tuhan tetapi tidak lama kemudian justru dengan mudahnya menghujat Tuhan. Kasih labil seperti ini adalah kasih tanpa pengenalan kepada Tuhan. Akibatnya kasih sangat dangkal dan kasih yang mementingkan diri sendiri. Sebab itu sangat perlu menguji kasih kita kepada Allah dengan menyelidiki sejauh mana kesetiaan dan komitmen untuk terus mengembangkan kasih kita kepada Allah. Sebab tidak cukup hanya mengasihi Allah dan mengenal Allah saja, melainkan haruslah semakin mengasihi dan semakin mengenal Allah. Allah sangat menunggu komitmen umat-Nya untuk terus bertumbuh semakin cinta dan semakin kenal Dia.
Ada 2 nilai yang disukai Allah dari hidup umat-Nya yaitu kasih setia kepada-Nya dan pengenalan akan Dia. Allah menyukai kasih setia kepada-Nya, bukan korban sembelihan :
- Kasih setia kepada Allah adalah komitmen untuk hidup semakin kudus, semakin kokoh dan setia mengikuti Dia. Kasih setia bukanlah sekedar kasih yang bertumbuh semakin dalam. Kemudian Allah menyukai penggenapan akan Dia lebih dari pada korban-korban bakaran.
- Pengenalan akan Dia tidak cukup hanya melalui ritual-ritual agama yang biasa dilakukan secara komunial. Pengenalan akan Dia adalah pengenalan pribadi dengan-Nya yang terbangun melalui hubungan pribadi dengan-Nya oleh doa-doa, ibadah yang sungguh-sungguh dan pengabdian kepada-Nya juga keterlibatan kepada pekerjaan-Nya. Dia Tuhan yang mengenal kita adalah juga yang ingin dikenal oleh umat-Nya. (MT)