Senin 31 Juli 2023
PENDOA SYAFAAT
Bacaan Sabda : Daniel 9:1-27
“Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu. Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: ”Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!” (Daniel 9:3-4)
Berdasarkan nubuat nabi Yeremia, pemulihan umat Yahudi terjadi setelah 70 tahun berada di negeri pembungan. Pemulihan itu ditandai dengan dikembalikannya umat ke Yerusalem. Daniel adalah seorang dari umat Yahudi yang terus berpegang kepada nubuat itu. Dia berharap bahwa 70 tahun itu adalah angka dalam pengertian harafiah, karena waktunya sudah semakin dekat. Daniel menanti dengan aktif tidak pasif. Menanti dengan aktif adalah berharap dan berdoa. Daniel berpuasa dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Daniel terus berdoa syafaat untuk penggenapan janji Allah itu. Bukan karena Daniel meragukan janji Allah tetapi karena dia meragukan sikap hidup umat dalam menyambut tergenapinya janji Allah tersebut. Dalam doa syafaatnya, Daniel mengakui kebesaran Allah dan membangkitkan kemuliaan Allah dalam hati dan pikirannya. Dia memposisikan dirinya sebagai umat Yehuda yang telah berdosa dan memberontak kepada Allah kemudian memohon ampun kepada Allah serta memohon kasih dan kemurahan Allah untuk tetap menggenapi janji-Nya. Doa syafaat Daniel ini dapat dijadikan menjadi rujukan kepada doa syafaat umat sepanjang zaman.
Dalam Perjanjian Lama kita kenal para pendoa syafaat seperti Daniel. Doa syafaat Abraham untuk Sodom dan Gomora, doa syafaat Ayub dan Daud untuk anak-anaknya. Kemudian doa syafaat Musa untuk umat Allah yang tak berkeputusan sepanjang hidupnya. Dan Nabi Elia yang memanjatkan doa syafaat sehingga kuasa Allah atas alam dinyatakan untuk menolong kelanjutan semua umat bukan hanya umat-Nya.
Dalam Perjanjian Baru doa syafaat lebih banyak lagi dipanjatkan, seperti permohonan kepada Yesus untuk menyembuhkan anak-anak, sekelompok ibu meminta kepada Yesus untuk memberkati anak-anak mereka. Dan klimaksnya adalah doa syafaat Yesus untuk gereja-Nya sepanjang zaman (Yohanes 17). Gereja bertumbuh dan berkembang karena ditopang dan disirami para umat pendoa syafaat sepanjang zaman.
Dalam doa-doa syafaat umat yang takut kepada Allah selalu untuk keselamatan pribadi dan kelompok agar terhindar dari kutuk, hukuman dan kebinasaan. Para pendoa syafaat seperti Daniel selalu memohon agar kuasa Roh Kudus selalu dicurahkan dengan wujud terjadinya mujizat kesembuhan, dan pencurahan hujan pertobatan dan hujan keselamatan sebagai wujud penggenapan janji Allah. (MT)