Sabtu 22 Juli 2023
TERUSLAH BELAJAR
Bacaan Sabda : Yehezkiel 48:1-35
“Inilah bagian imam-imam, yang sudah dikuduskan, yaitu bani Zadok, yang memelihara kewajibannya terhadap Aku dan yang tidak turut sesat dalam kesesatan orang Israel, seperti orang-orang Lewi. Ini adalah bagian khusus bagi mereka dari tanah yang sudah dikhususkan, suatu hal yang maha kudus, berbatasan dengan bagian orang-orang Lewi.” (Yehezkiel 48:11-12)
Pasal terakhir dari kitab Yehezkiel adalah melanjutkan penetapan batasan negeri setelah di pulihkan berdasarkan suku masing-masing. Penetapan ini adalahmerupakan nubuat yang terjadi jauh ke depan, karena pemulihan itu terjadi setelah umat Allah kembali dari negeri pembuangan. Jelas sekali bahwa karya Allah dinyatakan melalui sejarah umat pilihan-Nya, sangat terencana dengan rapi. Ada hal penting yang perlu kita pahami adalah sikap Allah mengistimewakan bani Zadok. Allah menekankan bahwa bagi umat yang tetap setia melakukan kehendak-Nya, mentaati standar-standar kebenaran selama hidup di bumi akan memperoleh balasan indah dari Allah. Allah memberi hak istimewa kepada bani Zadok untuk tinggal di delat bait Allah.
Betapa baik dan penting terus berjuang setia hidup dekat dengan Allah dan terus pula berusaha menolak pengaruh-pengaruh yang buruk dari dunia kini yang dihuni oleh generasi yang semakin jahat. Pesan nabi Yehezkiel ini sangat sesuai dengan arti yang terkandung dalam namanya “seorang yang dikuatkan oleh Tuhan”. Umat Tuhan tidak cukup kuat untuk hidup bertahan dan setia, tetapi harus kuat juga berjuang untuk tetap semakin indah, benar kudus dan semakin bertumbuh di dalam Tuhan. Nabi yang sangat sering memperoleh penglihatan ini seperti sebuah buku yang imajinatif, sehingga tidak mudah untuk memahaminya. Tetapi Yehezkiel adalah utusan Tuhan yang terutus untuk menyatakan kehendak Tuhan. Bila kita tidak mengerti sekarang harus sabar menunggu dan tekun mempelajarinya. Supaya benar-benar mengerti apa yang dilihat oleh Yehezkiel.
Satu hal yang perlu kita yakini adalah bahwa sesungguhnya ada kenyataan yang belum kita lihat dan ada pengharapan di atas segala kesulitan yang kita hadapi. Kitab Yehezkiel diakhiri dengan janji mulia bahwa pada suatu saat kelak umat-Nya akan hidup bersama dengan Allah secara faktual. Gereja Tuhan akan menjadi tempat abadi karena suatu kali kelak namanya “TUHAN HADIR DISITU” (Yehezkiel 48:35). Berkat terbesar bagi kita umat Allah adalah kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Pada hakikatnya wujud kehadiran Allah itu adalah sukacita dan kebahagiaan sejati. Ini adalah merupakan penglihatan dan harapan kita yang abadi, sementara tetap menanti kedatangan Tuhan Yesus juru selamat kita. (MT)