Jumat 21 Juli 2023
BERKAT ALLAH
Bacaan Sabda : Yehezkiel 46-47
“Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.” (Yehezkiel 47:12)
Yehezkiel adalah nabi yang kaya dengan penglihatan yang mengandung arti bernilai abadi. Dalam pasal 47 Yehezkiel melihat sebuah sungai pemberi hidup yang mengalir dari bait suci. Air mengalir dari bait suci semakin lebar dan semakin dalam hingga menjadi sebuah sungai. Aliran sungai ini memberi hidup dan kepada segala sesuatu yang dialirinya dan segala sesuatu yang tersentuh olehnya. Sungai ini mengalir ke laut mati dan berhasil menghilangkan sungai ini dari bait Allah adalah menjelaskan bahwa Allah mau memakai bait Allah memberi kehidupan yang berkelimpahan dan kesembuhan bagi negeri dan penduduknya.
Sungai ini sama dengan sungai yang mengaliri taman Eden (Kejadian 2:8-10) dan sungai kehidupan di Yerusalem Baru yang mengalir dari tahta Allah (Wahyu 22:1-2) Air kehidupan akan terus mengalir dari hadirat Allah, tidak mengering di musim panas. Sungai yang mengalir dari bait Allah ini dapat juga berarti seruan kepada gereja Tuhan seharusnya mengalirkan berkat melimpah kepada umat. Sungai ini juga dapat disamakan dengan perkataan Yesus “Barang siapa percaya kepada-Ku seperti yang dikatakan oleh kitab suci dari dalam dirinya akan mengalirkan aliran-aliran air hidup (Yohanes 7:28). Air hidup ini adalah Roh Kudus dan berkat-berkat, buah-buah dan karunia-karunia yang diberikan kepada orang percaya.
Rasul Paulus menyambung nubuat nabi Yehezkiel dengan berkata “Tidak tahukan kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Korintus 3:16). Semua orang percaya adalah bait Allah, tempat kediaman Roh Kudus. Dari dalam bait Allah mengalir air kehidupan. Jadi kendatipun orang percaya di Korintus berada dalam lingkungan yang bobrok, tidak boleh berpartisipasi dengan kejahatan yang lazim dalam masyarakat. Menolak segala bentuk kebejatan, karena orang percaya sebagai bait Allah haruslah berjuang untuk hidup kudus agar mengalirkan kebaikan, kebenaran melalui perilaku hidup sehari-hari. Dari dalam diri orang percaya akan mengalirkan aliran-aliran air hidup sesuai dengan firman Tuhan. Alkitab adalah firman Allah sebagai kekuasaan tertinggi bagi setiap orang percaya.
Jadi karena firman Allah menjelaskan bahwa setiap orang percaya adalah bait Allah, terimalah sebagai kekuasaan tertinggi dan keputusan Allah terbaik bagi masing-masing orang percaya. Teruslah berjuang untuk hidup lebih benar dan baik. Untuk mengalirkan air segar untuk orang lain. (MT)