Rabu 19 Juli 2023
PEMULIHAN BAIT ALLAH
Bacaan Sabda : Yehezkiel 40-43
“Lalu dibawanya aku ke pintu gerbang, yaitu pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur. Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya. ” (Yehezkiel 43:1-2)
Pasal 40-43 ini adalah merupakan penglihatan Yehezkiel tentang pemulihan umat-Nya, yang fokusnya adalah pemulihan bait Allah. Penglihatan Yehezkiel mengenai bait suci yang baru secara lengkap dan klimaksnya adalah suatu fakta akan agung dan indahnya kehadiran Allah yang penuh kemuliaan dalam bait-Nya dan di tengah umat-Nya. Bait suci dalam penglihatan Yehezkiel berbeda dari yang dibangun oleh raja Salomo, tetapi alasan perbedaan tidaklah disebutkan. Hanya saja hal ini menjelaskan akan selalu ada perubahan-perubahan dalam dunia ini termasuk perubahan-perubahan cara mengungkapkaniman kepada Allah, tetapi Allah tidak pernah berubah.
Dalam kitab Yehezkiel diawali dengan penglihatan yang membangkitkan rasa kagum kepada Allah dengan wujud kemuliaan-Nya tetapi dilanjutkan dengan kemuliaan Allah itu meninggalkan bait suci secara bertahap. Hal itu terjadi karena umat-Nya terus menerus hidup dalam dosa karena lebih mentaati nubuat para nabi palsu dari nubuat nabi Yehezkiel yang datang dari Allah. Tetapi dalam akhir kitabnya Yehezkiel menutup dengan penglihatan yang membangkitkan rasa kagum, karena kuasa, kasih dan kemuliaan Allah kembali memenuhi Yerusalem dan bait suci. Hal itu terjadi sebagai tindakan Allah, karena Allah melihat pertobatan umat dan gairah untuk menyembah Allah. Penglihatan nabi Yehezkiel ini adalah nubuatan yang menunjukkepada masa depan umat setelah kembali dari pembuangan.
Hal ini juga penting bagi gereja Tuhan sebagai petunjuk untuk selalu rindu melihat manifestasi kemuliaan Tuhan melalui pekerjaan Roh Kudus. Bila tidak ada kerinduan dan keinginan kudus yang menyala-nyala dalam gereja Tuhan adalah merupakan suatu kemunduran rohani yang tak boleh dibiarkan. Maju mundurnya kehidupan rohani umat Israel dan juga gerjea Tuhan adalah merupakan fakta sejarah yang tidak perlu terjadi. Karena sesungguhnya rencana Allah yang kekal adalah selalu berada dalam hubungan dekat dengan umat-Nya. Tetapi yang terjadi adalah umat sering meninggalkan Allah karena ketertarikannya kepada dunia, atau Allah meninggalkan umat-Nya karena secara terus menerus hidup dalam dosa.
Umat Tuhan perlu selalu sadar bahwa hukum dasar hubungan Allah dengan umat-Nya adalah kekudusan yang menuntut pemisahan dari segala dosa dan kejahatan. Gereja hendaklah terus berkomitmen untuk tetap memisahkan diri dari sistem dunia yang berdosa. (MT)