Senin 17 Juli 2023
PEMULIHAN UMAT ALLAH
Bacaan Sabda : Yehezkiel 37:1-28
“Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN.” (Yehezkiel 37:14)
Kekuasaan Allah menuntun Yehezkiel mengalami penglihatan tulang-tulang kering menjadi manusia yang hidup oleh perkataan Allah yang melengkapinya dengan daging, kulit dan nafas. Yehezkiel melihat fakta bahwa firman Allah adalah Firman kreatif yang mencipta dan menghidupkan. Dalam hal ini Allah memberitahukan kepada Yehezkiel bahwa Allah sendirilah yang bertindak memulihkan umat-Nya. Yehezkiel menubuatkan bahwa Allah sendiri akan melakukan pemulihan politis kepada orang Yehuda yang terbuang. Allah sendiri akan bertindak memulangkan umat dari negeri pembuangan. Tetapi pemulihan politis ini mengalami proses panjang yang memakan waktu selama 70 tahun.
Kemudian Allah juga akan melakukan atau bertindak mengadakan pemulihan rohani kepada umat-Nya. Pemulihan rohani dan pemulihan iman ini juga adalah pemulihan dalam proses melalui pembelajaran panjang oleh umat di negeri pembuangan. Penglihatan ini adalah merupakan hal yang menyakinkan umat agar hidup di negeri pembuangan bukanlah sekedar hukuman melainkan suatu pembelajaran penting bagi umat. Tulang-tulang yang dihidupkan itu adalah merupakan lambang dari pemulihan umat. Suatu pemulihan yang holistik meliputi pemulihan jasmani dan rohani.
Pemulihan awal tergenapi saat Koresy memulangkan Yehuda ke Yerusalem. Pemulihan berproses ini dilanjutkan pemulangan Yehuda pada saat raja Arthasasta memerintahkan Nehemia memimpin para buangan tersisa pulang ke negeri mereka, Yerusalem kebanggaan Yehuda. Ezra dan Nehemia melengkapi pemulihan itu karena berhasil membangun bait Allah dan tembok Yerusalem. Tetapi akan digenapi secara sempurna justru pada akhir zaman saat Israel dikumpulkan kembali ke negeri perjanjian menjadi satu bangsa yang merdeka.
Pemulihan sempurna terjadi dengan suatu keyakinan ketika suatu saat semakin banyak orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat mereka, sebelum Yesus datang mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Kembali saya tandaskan bahwa penggenapan janji-janji Allah itu termasuk tindakan-Nya bukanlah suatu ajaran semata, melainkan suatu fakta yang nyata dalam sejarah umat manusia, jadi bila tidak mempercayainya menjadi suatu kesalahan. Pembaca Alkitab sejati sudah pasti bertumbuh menjadi umat Allah sejati yang setia. (MT)