Sabtu 15 Juli 2023
GEMBALA BAGI UMAT
Bacaan Sabda : Yehezkiel 34:1-31
“Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan mereka, dan menjadi gembalanya. Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, TUHAN, yang mengatakannya.” (Yehezkiel 34:23-24)
Nabi Yehezkiel bernubuat menentang para pemimpin Israel yang disebut sebagai gembala-gembala. Mereka adalah raja, imam-imam dan nabi-nabi yang ada di tengah umat sebagai para pemimpin, yang menyalahgunakan jabatannya. Mereka serakah, korup dan mementingkan diri sendiri. Mereka bukan gembala yang memeras susu dan menggunting bulu domba-dombanya. Para pemimpin mementingkan diri sendiri, memperkaya diri dan tidak layak lagi disebut sebagai gembala. Mereka lalai menuntun umat sebagaimana dikehendaki Tuhan. Sebagai gembala umat seharusnya mereka berdiri di depan sebagai teladan, berada ditengah-tengah umat untuk bergumul bersama dalam menghadapi kehidupan dan berada di belakang untuk memberi dorongan dan mendoakan umat.
Sesungguhnya para pemimpin itu bertanggung jawab atas penawanan umat ke Babel. Pemimpin lalai dalam melakukann tanggungjawabnya membuat umat hidup seakan-akan liar tanpa ada pemimpinnya. Seharusnya pemimpin harus menghindari pemerasan kepada umat melainkan menuntunnya kepada Tuhan agar umat “menerima hujan berkat”, karena tetap berada di lingkungan kehadiran Tuhan. Tetapi Allah memutuskan bahwa Dia akan menjadi gembala bagi domba-domba-Nya. Dalam hal ini tentu Allah memakai hamba-hamba-Nya sepeti Yehezkiel yang tetap bertanggungjawab dalam pelayanannya. Tidak memeras, tidak korup dan tidak memperkaya diri sendiri.
Selanjutnya Allah akan mengangkat gembala dan raja bagi umat-Nya. Dalam hal ini Daud adalah merupakan nubuat atas kehadiran Yesus sebagai Gembala yang baik. Yesus menggembalakan umat-Nya. Sebagai raja, imam dan nabi. Sebagai raja Dia adalah Tuhan, sebagai imam Dia adalah korban keselamatan dan sebagai nabi, Dia adalah korban keselamatan dan sebagai nabi, Dia adalah Firman yang hidup. Yehezkiel adalah alat dalam tangan Allah untuk menjelaskan karya-karya Allah yang akan terus dilakukan pada waktu yang jauh ke depan. Pada waktu yang jauh ke depan saat umat terbuang dikembalikan ke Yerusalem, maka fokusnya bukan lagi kerajaan Yehuda. Karena secara pelan dan pasti fokusnya sudah kepada kerajaan Allah. Karena Mesiaslah yang akan hadir mendirikan kerajaan-Nya yang damai dan adil. Pada saat itulah awal akan turun hujan yang membawa berkat bagi orang tebusan karena terbuka selalu kesempatan mengalami pemenuhan kehadiran Allah. (MT)