Senin 10 Juli 2023
SEMUA BANGSA ADA DALAM KENDALI ALLAH
Bacaan Sabda : Yehezkiel 25-26
“Pada tahun kesebelas, dalam bulan yang tertentu, pada tanggal satu bulan itu, datanglah firman TUHAN kepadaku: Hai anak manusia, oleh karena Tirus berkata mengenai Yerusalem: Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan.” (Yehezkiel 26:1-2)
Pasal 25 – 32 adalah nubuat dan ratapan untuk bangsa-bangsa kafir yang merupakan bangsa-bangsa yang sering bertikai dengan bangsa Israel dan Yehuda. Rupanya bangsa-bangsa ini sangat bersukacita oleh kehancuran bangsa pilihan Allah ini sehingga melampiaskan kebahagiaan mereka, bangsa Amon, Moab, Edom, Filistin dan Tirus bersyukur menyaksikan kejatuhan Yehuda dan kehancuran Yerusalem. Nabi Yehezkiel diperintahkan Allah menubuatkan hukuman yang akan datang menimpa mereka. Rupanya Allah sedang mengajarkan sesuatu nilai yang berlaku umum kepada semua orang yaitu jangan pernah bersukacita atau senang melihat penderitaan orang atau bangsa lain. Kemudian Allah ingin menyatakan bahwa hukuman atas Israel dan Yehuda adalah merupakan urusan dan hubungan Allah dengan umat-Nya.
Allah berdaulat penuh bertindak untuk mengajar umat-Nya. Bangsa-bangsa lain boleh belajar dari sikap Allah kepada umat-Nya. Allah adalah Allah yang hidup yang terus berkarya di tengah umat-Nya. Karena sesungguhnya tujuan Allah memillih umat-Nya adalah merupakan kesaksian kepada semua manusia bahwa Allah adalah Allah yang hidup dan bertindak di tengah, di dalam dan melalui umat-Nya.
Kemudian Allah juga berdaulat menghukum bangsa-bangsa kafir atau bangsa-bangsa penyembah berhala yang justru bersukacita melihat kehancuran umat pilihan Allah. Allah juga mau menjelaskan bahwa semua bangsa ada dalam kendali Allah bukan hanya umat pilihan Allah. Tirus ibu kota Finisa saya angkat sebagai perwakilan dari bangsa-bangsa yang mencibir umat pilihan Allah atas kehancurannya. Tirus bersyukur atas kehancuran Yerusalem. Allah pun akan menghukum Tirus dengan membangkitkan bangsa-bangsa untuk menghancurkannya. Tirus memgira bahwa mereka akan memperoleh keuntungan dari kehancuran Yerusalem karena negara kuat yang merupakan saingannya sudah lenyap. Mereka berharap akan memperoleh kekayaan dari Yerusalem tanpa memperhitungkan penderitaan mereka. Oleh kesalahannya bersyukur atas penderitaan Yehuda ternyata Tirus juga termasuk menjadi kota yang menjadi korban bangsa Babel. Hal ini mengajarkan kita sebagai umat Allah agar tidak senang melihat penderitaan orang lain, walaupun mereka telah berbuat jahat kepada kita. Yesus juga sudah mengajarkannya, bahkan kita harus berdoa untuk kebaikan orang-orang yang menganiaya kita. (MT)