Rabu 05 Juli 2023
RAKYAT DAN PEMIMPINNYA
Bacaan Sabda : Yehezkiel 16:1-63
“Oleh karena engkau tidak teringat lagi kepada masa mudamu, tetapi dengan semuanya ini membuat Aku gemetar kemarahan, sungguh, Aku juga akan menimpakan kelakuanmu atas kepalamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah engkau melakukan kemesuman ini lagi di samping segala perbuatan-perbuatanmu yang keji?” (Yehezkiel 16:43)
Pada masa muda sebuah bangsa yang bernama bangsa Israel, adalah merupakan bangsa pilihan Allah dipimpin oleh Musa keluar dari Mesir dan dipimpin oleh Yosua memasuki negeri Kanaan. Bangsa yang muda ini mengalami fakta bahwa Allah selalu melindungi karena umat bersandar kepada Allah. Menyeberangi laut Teberau adalah bukti penyertaan Allah yang sangat jelas. Walaupun demikian dalam perjalanan bangsa yang muda ini rakyat sering juga melakukan kesalahan demi kesalahan dan menyakiti hati Allah. Tetapi karena pemimpin tetap hidup benar dan takut kepada Allah dan bersama para tua-tua Israel tekun mendoakan Allah pun bertindak menuntun rakyat hidup kembali kepada Allah dan bertobat.
Demikian juga pada kepemimpinan Yosua yang membawa Israel memasuki negeri Kanaan setelah melalui mujizat Allah menyeberangi sungai Yordan yang menyediakan jalan kering bagi Israel. Mujizat demi mujizat adalah fakta yang mereka alami memerangi bangsa-bangsa yang sudah sempat menjadi bangsa penyerobot di negeri yang Allah janjikan kepada mereka. Sejarah mencatat bahwa rakyat sering terlibat juga kepada penyembahan berhala. Tetapi karena Yosua sebagai pimpinan umat, hidup benar dan takut kepada Allah, berulangkali Allah menuntun umat kembali menempuh jalan kebenaran dengan takut kepada Allah setelah meninggalkan penyembahan berhala.
Kemudian masa muda Israel dapat juga dihubungkan pada saat pertama bangsa itu mempunyai raja khususnya pada kekuasaan raja Daud. Pada masa pembentukannya menjadi bangsa yang kuat dan bersatu dan menjadikan Yerusalem menjadi ibukota kerajaan Israel. Pada saat itu bangsa ini menerima berkat-berkat yang limpah dari Allah. Rakyat bersatu dipimpin raja yang hidup benar dan takut kepada Allah. Walaupun terkadang raja jatuh ke dalam dosa, cepat-cepat bertobat dan tidak mau hidup dalam dosa. Bila ada atau terjadi pertobatan selalu disusul dengan terjadinya pemulihan. Tetapi pada zaman Yehezkiel, bukan saja rakyat tetapi para pemimpin pun mengejar dan menyembah berhala maka hukuman Allah tak akan ditangguhkan lagi. Itulah sebabnya para pemimpin umat sepanjang zaman haruslah terus menerus membangun hidupnya agar hidup benar dan takut kepada Allah. Ingat bahwa pemimpin hidup dalam dosa, dia terhukum secara berlipat ganda. (MT)