Selasa 04 Juli 2023
YEHUDA TIDAK MAU BERTOBAT
Bacaan Sabda : Yehezkiel 14-15
”Hai anak manusia, kalau sesuatu negeri berdosa kepada-Ku dengan berobah setia dan Aku mengacungkan tangan-Ku melawannya dengan memusnahkan persediaan makanannya dan mendatangkan kelaparan atasnya dan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang” (Yehezkiel 14:13-14)
Para tua-tua Israel berdosa karena melakukan penyembahan berhala dalam hatinya (14:3). Mereka melakukan ritual agama tampak kasat mata tetapi dalam hati justru menyembah berhala. Sungguh merupakan sinkritisme terselubung. Walau pun mereka bangga dengan status umat pilihan Allah tetapi secara terang-terangan mereka tidak setia kepada firman Tuhan dan menentang kehendak Allah. Karena mereka menyembah berhala dalam hati maka mereka pun berperilaku sebagai orang fasik. Itulah sebabnya Allah menolak doa mereka. Bahkan biarpun Nuh, Daniel dan Ayub menjadi penyampai Firman dan pendoa syafaat untuk mereka, mereka tak akan bertobat dan hukuman Allah tetap akan menimpa mereka.
Yehezkiel menampilkan tiga orang tokoh-tokoh iman ini untuk menjelaskan betapa dalamnya umat Israel terjatuh sehingga tokoh iman yang sehebat mereka tak akan mereka dengarkan lagi:
- Nuh. Nuh adalah seorang benar dan tidak bercela dan hidup bergaul dengan Allah walaupun hidup di tengah-tengah orang yang jahat. Nuh berhasil memisahkan diri dari kejahatan moral masyarakat disekitarnya. Dia tidak setuju dengan padangan dan kelakuan umum dan populer pada zamannya karena dia menjaga perkenanan Allah atas dirinya (Kejadian 6). Dalam 2 Petrus 2:15, dijelaskan bahwa Nuh adalah seorang pengkhotbah kebenaran, dan layak menjadi teladan bagi para pengkhotbah, karena Nuh hidup dan berjuang sesuai dengan kotbahnya.
- Ayub. Dalam Ayub 1 memberi penjelasan bahwa Ayub adalah seorang saleh, jujur takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Lebih jauh lagi, bahwa Ayub adalah seorang yang tabah dan setia kepada Allah walaupun diterpa kesulitan yang sangat ekstrim. Ayub adalah seorang yang mempunyai integritas moral dan berkomitmen sepenuh hati kepada Allah.
- Daniel. Kitab Daniel yang terdiri dari 12 pasal ini menjelaskan ketokohan Daniel yang terus menjaga kekudusan hidupnya sebagai umat Allah. Dia juga dengan berani memperjuangkan imannya di hadapan raja-raja penyembah berhala. Bahkan Daniel mampu memberi dampak imannya kepada raja-raja penyembah berhala.
Tiga tokoh iman ini sekiranya hidup pada zaman Yehezkiel, tetap akan dianggap sepi oleh para penyembah berhala dalam hati. (MT)