Minggu 02 Juli 2023
KEMULIAAN ALLAH
Bacaan Sabda : Yehezkiel 10-11
“Dalam pada itu kemuliaan TUHAN naik dari atas kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN. Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.” (Yehezkiel 10:4-5)
Kemuliaan Allah adalah kemuliaan yang bersumber dari Allah yang diwujudkan dengan berbagai cara dan berbagai pengertian dalam Alkitab. Kadang-kadang kemuliaan Allah dilukiskan melalui kemegahan dan kemuliaan Allah dengan sangat cemerlang sehingga tak ada seorang manusia mampu melihat-Nya dan bila sampai melihat dia tidak akan hidup. Sehingga yang dapat dilihat manusia hanyalah gambar kemuliaan Allah. Biasanya kemuliaan Allah adalah menuju kepada keunikan Allah yang nyata melalui atribut-Nya yang serba Maha seperti Maha Kudus Maha Tinggi dan lain-lain.
Kemudian kemuliaan Allah diwujudkan atau mengacu kepada kehadiran Allah yang tampak di antara umat-Nya yang oleh para nabi disebut “Shekinah” istilah Shekinah dalam bahasa Ibrani mengandung pengertian “tempat tinggal Allah” seperti perwujudan tiang api pada malam hari dan tiang awan pada siang hari tempat dan perwujudan kehadiran Allah untuk menuntun umat-Nya selama pengembaraan.
Selanjutnya kemuliaan Allah dapat juga berupa kehadiran-Nya dalam bentuk kuasa Roh-Nya yang nyata mengubah hidup orang percaya. Orang percaya dapat mengalami kehadiran dan kemuliaan Allah walaupun dalam bentuk terbatas melalui doa dan ibadah, juga melalui kebersamaan dalam beribadah, memuji dan menyembah Tuhan.
Kemuliaan Allah yang sempurna dan terlihat dengan jelas dalam Yesus Kristus. Nabi Yesaya yang paling banyak menubuatkan kedatangan dan karya Yesus secara tegas menyatakan Allah hadir untuk dapat dilihat semua manusia. Yesus yang datang untuk menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Lama adalah merupakan pernyataan kemuliaan Allah yang istimewa. Kemuliaan pelayanannya jauh melampaui kemuliaan pelayanan para imam dalam bentuk ritual-ritual agama. Rasul Paulus menyebut Yesus Tuhan yang mulia (1 Korintus 2:8). Sedangkan Yakobus menyebut bahwa Dia Yesus adalah Tuhan kita yang mulia (Yakobus 2:1).
Hal yang paling prinsip dalam kemuliaan Allah dapat dinikmati dan dialami oleh orang percaya. Bagi orang percaya pada akhir zaman ini terbuka kesempatan seluas-luasnya untuk mengalami kemuliaan dan kehadiran Allah. Membuka hati untuk dipenuhi Roh Kudus adalah membuka diri untuk mengalami dan menikmati kehadiran Allah dan kemuliaan Allah. Bila kita dipenuhi Roh Kudus akan mengalami perasaan yang mempesona seperti yang dialami para rasul pada hari raya pentakosta di Yerusalem. (MT)