Sabtu 01 Juli 2023
UMAT ALLAH YANG SETIA
Bacaan Sabda : Yehezkiel 8-9
“Firman TUHAN kepadanya: ”Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana.” (Yehezkiel 9:4)
Yehezkiel berulangkali mengalami kunjungan Allah yang sangat mempesonakan dirinya pada saat dia dalam penglihatan ilahi diangkut ke Yerusalem. Nabi seperti Yehezkiel sangat mengenal Allah yang berdaulat menyatakan kuasa-Nya sesuai dengan cara-Nya. Umat Allah Perjanjian Baru atau gereja Tuhan pun hendaklah terbuka kepada kehadiran Allah dalam hidupnya, dengan selalu membuka hati untuk dipenuhi Roh Kudus.
Allah mengutus 6 orang laki-laki adalah 6 malaikat yang diutus Allah menghukum orang fasik. Allah adalah pengasih jadi kalau Dia menghukum bukanlah melampiaskan kebencian melainkan mewujudkan kasih-Nya yang universal. Jadi orang fasik bila dibiarkan akan berdampak buruk untuk semua orang. Jadi kasih Allah untuk semua orang merupakan dasar yang membuat Allah harus menghukum orang fasik sebagai sikap melenyapkan kefasikan, karena kalau dibiarkan akan membinasakan banyak orang. Selanjutnya muncul malaikat ke-7 berpakaian lenan dan membawa alat tulis. Bertugas menulis huruf T sebagai suau tanda di dahi orang-orang yang hidup setia kepada Allah. Dalam hal ini Allah selalu ada untuk umat-Nya yang setia, meskipun hidup di tengah orang fasik yang selalu menjadikan orang setia kepada Allah menjadi korban kefasikan dan kejahatannya.
Ada 3 hal penting yang perlu kita ketahui mengenai umat yang setia dalam pembacaan Alkitab hari ini :
- Allah menandai orang yang setia kepada-Nya. Allah menandai bermaksud meyakinkan umat bahwa orang setia mendapat perhatian khusus dari Allah. Tanda pengenal (T) adalah huruf terakhir abjad Ibrani (Taw), sehingga diartikan setia sampai akhir. Sesungguhnya tanpa tanda pengenal pun Allah mengenal. Jadi tanda pengenal adalah untuk memberi pesan kepada umat-Nya agar tetap setia.
- Bahwa kesetiaan ditandai melalui cinta kebenaran dan benci pada dosa dan kejahatan. Mereka yang setia membuktikan diri hidup menjadi alat dalam tangan Allah yang memberi dampak kepada orang fasik untuk meninggalkan kefasikannya.
- Umat Tuhan yang setia membuktikan diri benci kepada dosa dan sedih atas perilaku umat yang berdosa. Yesus selama berada di bumi menjadi manusia membuktikan kebencian-Nya kepada dosa dan kejahatan adalah merupakan alasan Allah Bapa mengutus-Nya ke bumi, bahkan dia rela terhukum oleh dosa manusia sebagai cara yang dijalani untuk mengalahkan dosa. (MT)