Senin 26 Juni 2023
MENDOAKAN UMAT
Bacaan Sabda : Ratapan 5:1-22
“Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama? Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala! Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat murkakah Engkau terhadap kami?” Ratapan 5:20-22
Dalam pasal 1-4 adalah merupakan ratapan nabi Yeremia sebagai bentuk pengakuan dosa umat kepada Allah, sehingga layak untuk dihukum. Pasal 5 merupakan kelanjutan dari pengakuan dosa Yeremia berdoa menyatakan kepada Tuhan bahwa orang Yehuda sangat membutuhkan pengampunan dari Allah. Yeremia terus melanjutkan doanya kepada Allah memohon agar Allah berkenan mengembalikan umat-Nya kepada perkenanan-Nya. Jadi pasal terakhir dalam Ratapan ini adalah merupakan inti dari doa syafaat nabi Yeremia yang terus menerus dipanjatkan.
Sesungguhnya penderitaan demi penderitaan yang menimpa nabi Yeremia datang dari bangsanya sendiri. Tetapi nabi Yeremia tidak pernah membenci bangsanya, justru dia sangat prihatin atas penderitaan bangsanya. Hal itu justru menjadi tenaga pendorong bagi Yeremia semakin nyaring berseru kepada Allah untuk perkenan Allah memulihkan umat-Nya. Sebagai nabi sejati, Yeremia mengetahui bahwa Allah telah menggunakan kedaulatan-Nya secara benar, menghukum umat yang selalu saja memberontak kepada Allah.
Pada awal para buangan di Babel tentulah mereka sangat menderita, tetapi justru kerinduan mereka kepada Allah menjadi sangat hidup. Secara jasmani dan emosional mereka putus harapan. Penganiayaan dan ketakutan lama-lama menjadi pengalaman biasa dikala ngan Yehuda yang terbuang. Tetapi kemunculan tokoh Daniel dan ketiga kawannya yang terpilih menjadi pegawai istana sudah cukup jelas bahwa ada perubahan sikap orang Babel kepada mereka. Dan kesetiaan Daniel dengan kawan-kawannya di negeri pembuangan menjelaskan bahwa ada banyak umat yang setia kepada Allah di negeri pembuangan.
Kisah Ratapan ini adalah suatu kisah doa yang terus dipanjatkan kepada Allah sebagai pembuka harapan dicurahkannya kemurahan Allah kepda umat. Ratapan mengajak seluruh hamba Tuhan untuk terus berdoa syafaat untuk keselamatan dan kesejahteraan jemaat Tuhan. Jemaat yang melakukan kesalahan dan perbuatan dosa harus lebih banyak didoakan daripada diingatkan. Tetapi kitab Ratapan juga mengajar semua umat untuk tekun berdoa kepada Allah dalam situasi-situasi yang sulit dan buruk bahkan ketika Allah mengijinkan umat-Nya menghadapi pencobaan berat seperti Yehuda yang terbuang ke Babel.(MT)