Selasa 20 Juni 2023
ALLAH UNTUK SEGALA BANGSA
Bacaan Sabda : Yeremia 46-51
“Biarlah hatimu jangan kecut dan takut karena kabar yang terdengar di negeri: apabila tahun ini datang kabar ini, dan tahun kemudian kabar itu, apabila kekerasan merajalela di negeri dan penguasa lalim melawan penguasa lalim” (Yeremia 51:46)
Yeremia pasal 46-51 adalah nubuat tentang bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel dan Yehuda sebagai bangsa pilihan Allah. Yeremia adalah nabi untuk seluruh bangsa bukan hanya untuk bangsa Israel. Faktanya memang dia lebih banyak nubuat kepada Yehuda dan Israel tetapi juga hubungan umat pilihan Allah itu dengan bangsa lain. Berdasarkan nubuatnya kepada bangsa-bangsa ini memberikan pemahaman-pemahaman yang perlu kita ketahui.
Allah bukan hanya Allah umat Israel melainkan Allah segala bangsa. Bila umat Israel memanggil Allah sebagai Allah Abraham, Isak dan Yakub bukan berarti umat Israel memonopoli Allah menjadi Allah mereka sendiri. Tujuannya adalah supaya Allah yang disembah seluruh umat manusia adalah Allah yang Esa yaitu Allah yang menyatakan diri kepada Abraham, Isak dan Yakub serrta keturunannya bangsa pilihan Allah yaitu Israel. Sebab dalam perkembangan sejarah manusia yang dari seorang menjadi banyak bangsa, masing-masing bangsa mempunyai allah sesembahan yang berbeda satu sama lain.
Kehadiran Israel sebagai bangsa pilihan Allah adalah supaya bangsa-bangsa dapat melihat bahwa Allah yang Esa itu menyatakan diri dan bertindak melalui bangsa-bangsa yang menjadi alamat nubuat nabi Yeremia ini adalah bangsa-bangsa yang sudah melihat dan mengetahui tindakan Allah melalui bangsa Israel. Bukan hanya mengetahui tetapi sudah pernah mengakui Allah yang disembah umat Israel adalah Allah yang Esa yang layak untuk disembah.
Kemudian Allah adalah satu-satunya yang mengetahui dan mengawasi segala bangsa dan menahan agar peperangan antar bangsa dan menahan agar peperangan antar bangsa tetap terukur tidak terjadi saling memusnahkan. Allah berdaulat melakukannya. Pada akhir zaman peperangan antar bangsa akan semakin tajam dan ada saatnya Allah tidak akan menahannya lagi menjadi salah satu tanda umat-Nya mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Kristus yang kedua kali.
Akhirnya melalui nubuat nabi Yeremia tentang bangsa-bangsa ini menjelaskan bahwa Allah berdaulat menghukum bangsa-bangsa dan selalu ada alasan untuk menghukum. Sebelum hukuman dijatuhkan, Allah selalu mengingatkan tentu dengan cara Allah sendiri. Allah pun selalu memberi kesempatan untuk bertobat bahkan kadang-kadang hukuman-Nya itu adalah merupakan cara-Nya agar bangsa-bangsa mengaku bahwa Dia adalah Tuhan. (MT)