Rabu 14 Juni 2023
KETEGASAN YEREMIA
Bacaan Sabda : Yeremia 26-28
“Dan sekarang, Aku menyerahkan segala negeri ini ke dalam tangan hamba-Ku, yakni Nebukadnezar, raja Babel; juga binatang di padang telah Kuserahkan supaya tunduk kepadanya. Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu” (Yeremia 27:6; 28:2)
Yeremia tak gentar sedikitpun atas ancaman pembunuhan kepadanya karena dia menubuatkan dan menyampaikan kebenaran kepada umat. Yeremia sadar juga bahwa nubuatnya akan melukai perasaan para pemimpin seperti raja, imam dan nabi-nabi palsu. Mungkin nabi Yeremia mengurangi pesan Allah kepada umat Yehuda yang bernada keras, tetapi Allah mengingatkan nabi Yeremia jangan mengurangi satu kata pun. Karena Yeremia memberitakan kebenaran dia ditangkap oleh penganut agama yang mapan tetapi lebih mendengar nubuat nabi palsu. Yeremia tetap setia dan menolak untuk menarik kembali kebenaran yang sudah dinyatakannya. Yeremia terus menyuarakan kebenaran yang berasal dari Allah dan tetap memanggil umat Allah untuk bertobat dan setia kepada Allah walaupun hal itu membahayakan dirinya. Melihat kegigihan nabi Yeremia dan pembelaannya atas nubuatnya sebagian para pejabat dan rakyat biasa mulai berpihak kepadanya dan melawan para imam dan nabi palsu.
Kemudian nabi Yeremia pun semakin tegas menubuatkan bahwa Allahlah yang mengangkat raja Babel menjadi alat dalam tangan-Nya untuk memurnikan iman umat-Nya. Nebukadnezar disebut hamba-Nya, bukan karena Nebukadnezar hidup beriman dan benar, tetapi karena Allah memakai Nabukadnezar menghukum banyak bangsa termasuk Yehuda. Nasihat terbentuk nubuat, Yeremia mengajak Yehuda takluk kepada Babel. Berbeda dengan nabi palsu Hananya, yang menentang nabi Yeremia, justru bernubuat palsu menasihati umat melawan Babel karena mereka akan mengalahkan Babel tanpa adanya seruan pertobatan.
Para nabi palsu dan para pemimpin agama yang palsu bahwa berkat Allah akan dicurahkan tanpa syarat, tanpa pertobatan dan tanpa hidup dalam kebenaran. Dan berita-berita murahan seperti ini memiliki daya tarik bagi orang banyak. Nabi Yeremia terus mengingatkan bangsa itu agar tidak perlu mengadakan perlawanan kepada Babel, karena hal itu jauh lebih menguntungkan bagi umat Yehuda. Tetapi Hananya terus saja memberi nasihat murahannya. Tetapi umat sudah terlanjur mempercayainya, terus melakukan perlawanan kepada Babel. Babel pun bertindak kejam kepada Yehuda membuat rakyat semakin menderita. (MT)