Sabtu 10 Juni 2023
LARANGAN ALLAH
Bacaan Sabda : Yeremia 16-17
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” (Yeremia 17:7-8)
Tak terelakan lagi malapetaka yang segera menimpa orang Yehuda. Nabi Yeremia menasehati agar mengadakan pembatasan-pembatasan diri untuk mengantisipasi saat hari malapetaka tiba. Ada 3 pembatasan yang perlu dilakukan umat :
- Larangan untuk menikah dan mempunyai anak. Hal itu memberitahukan bahwa pada hari malapetaka itu keluarga akan bercerai berai dan anak-anak bayi akan menjadi korban keganasan bangsa-bangsa yang mendatangkan malapetaka tersebut (16:1-4).
- Larangan untuk meratap dan menyatakan belasungkawa. Dalam hal ini Allah sungguh-sungguh akan menarik kasih kepada Yehuda pada hari malapetaka itu (16:5-7).
- Larangan untuk ikut berpesta. Allah telah memutuskan bahwa Allah mengakhiri semua sukacita dan kegembiaran dari Yehuda. Hari malapetaka yang dimaksud adalah hari kemenangan Babel dari negara-negara yang bersekutu dengan Yehuda, sehingga Yehuda menjadi sasaraan utama kemarahan Babel.
Nabi Yeremia sudah melarang Yehuda melakukan perlawanan, tetapi nabi-nabi palsu melawan Yeremia. Yehuda sudah pasti terbuang ke Babel, jadi jika Yehuda tak ikut berperang melawan Babel hari malapetaka tak akan terjadi. Tetapi nabi Yeremia juga menyerukan bahwa menghadapi hari malapetaka itu umat setia dalam jumlah yang sangat sedikit itu tetaplah bersandar kepada Allah. Bila sudah berada di negeri pembuangan maka tetaplah mengandalkan Allah, walaupun mereka harus tunduk pada undang-undang negara Babel sebagai tempat orang Yehuda terbuang atau tertawan. Bangsa Yehuda akan dibawa ke Babel sebagai tawanan. Status mereka kembali seperti di Mesir, selama kurang lebih 400 tahun hukuman sebagai bangsa terbuang hanya 70 tahun, setelah itu mereka akan dikembalikan ke Yerusalem.
Selama 70 tahun itu umat setia terus mengandalkan Allah. Umat setia terus aman dan dipakai Allah di negeri pembuangan seperti Daniel dan kawan-kawannya Ester, Ezra, Nehemia dan lain-lainnya. Yeremia dipakai Allah juga melihat bahwa suatu hari kelak bangsa-bangsa di bumi akan datang menyembah Tuhan meninggalkan segala bentuk penyembahan berhala. Selama umat Tuhan setia dan terus mengandalkan Allah maka mujizat selalu ada, perlindungan Allah semakin nyata kepada semua umat-Nya yang taat dan setia. (MT)