Kamis 08 Juni 2023
SETIALAH SAMPAI AKHIR
Bacaan Sabda : Yeremia 11 – 12
“Engkau memang benar, ya TUHAN, bilamana aku berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? Engkau membuat mereka tumbuh, dan mereka pun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari hati mereka. (Yeremia 12:1-2)
Orang Yehuda betul-betul berlaku buruk terhadap Yeremia yang setia menyampaikan firman Tuhan kepada umat pemberontak, sehingga dinyatakan sebagai umat terkutuk. Nabi Yeremia terus menerus meratap untuk mendoakan umat yang secara terbuka menyerang Yeremia yang setia menyuarakan kebenaran. Firman Tuhan datang kepada nabi Yeremia agar berhenti mendoakan Yehuda. Hal yang sangat bertentangan dengan atribut Allah yang Mahakasih. Tetapi Allah menggunakan kedaulatan-Nya sebagai perhatian-Nya kepada nabi Yeremia.
Bangsa itu begitu gigih memberontak kepada Allah karena sudah sangat terikat kepada berhala-berhala. Mereka memilih menyembah berhala karena mereka mau mempunyai Tuhan yang dapat mereka kendalikan sesuai hati mereka, mereka tak mau menyembah Allah karena Allah adalah penguasa tunggal dalam hidup orang beriman yang memimpin umat-Nya untuk kebaikan dan keselamatan umat-Nya. Umat Yehuda mewujudkan pemberontakan kepada Allah dengan mengadakan persepakatan yang jahat terhadap nabi Yeremia. Penduduk yang sekampung dengan Yeremia berkomplot ingin membunuh nabi Yeremia. Allah meyakinkan nabi Yeremia agar tetap tenang karena nabi Yeremia pasti berada dalam perlindungan Allah. Kejahatan nyata orang-orang Yehuda adalah karena nabi-nabi palsu yang selalu menyuarakan hal-hal bertentangan dengan firman Allah yang disampaikan nabi Yeremia. Tetapi dalam pengamatan nabi Yeremia ada situasi yang tidak adil. Orang fasik lebih mujur hidupnya dari orang yang benar dan setia kepada Allah. Yeremia membandingkan hidupnya dengan orang fasik. Yeremia bingung atas penundaan Allah menghukum orang fasik.
Bila kita mencoba memahami kesuksesan orang jahat tentu sulit bagi kita untuk membuat kesimpulan dan persoalan ini selalu, sedang dan akan terus terjadi. Mungkin hal ini akan menjadi pertanyaan yang tidak terjawab. Jadi yang dapat kita lakukan adalah tetap merasa damai dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab. Penderitaan yang dialami umat Tuhan di dunia ini tak sebanding dengan kebahagiaan abadi yang disediakan Allah untuk umat-Nya yang setia.
Teruslah sungguh-sungguh menjalani hidup walaupun selalu akrab dengan kesulitan, karena pada akhirnya orang yang setia hidup dalam kebenaran akan cemerlang. Jadi tetaplah berjuang dan setia. (MT)