Senin 05 Juni 2023
NABI SEJATI VS NABI PALSU
Bacaan Sabda : Yeremia 5 – 6
“Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini?, demikianlah firman TUHAN. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?” (Yeremia 5:29-31)
Beberapa kesulitan yang menerpa nabi Yeremia adalah karena kehadiran nabi-nabi palsu yang menyuarakan nubuat-nubuat palsu yang bertentangan dengan nubuat kebenaran yang disampaikan nabi Yeremia. Nabi Yeremia menubuatkan ancaman hukuman yang akan menimpa Yehuda bila tidak mau bertobat, sedangkan nabi-nabi palsu menubuatkan hal-hal yang baik, berkat penyertaan Allah. Nubuat kebenaran yang diberitakan nabi Yeremia tidak populer, tetapi kebenaran adalah kebenaran yang harus diberitakan apapun resikonya. Nabi Yeremia bukan hanya berhadapan langsung dengan nabi-nabi palsu tetapi juga dengan raja-raja Yehuda yang lebih memilih mempercayai nabi-nabi palsu.
Para nabi yang benar membelot menjadi nabi palsu karena memilih menyenangkan hati raja dari pada menyenangkan hati Tuhan. Mereka pada awalnya dipercayakan untuk menjaga umat agar setia kepada Allah, bersalah karena berkhianat kepada Allah. Para nabi palsu menolak kebenaran untuk dinubuatkan, memilih menubuatkan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah.
Para imam sebagai pemimpin publik khususnya dalam pelaksanaan ritual agama melakukan tugas sesuai dengan gagasan mereka sendiri walaupun bertentangan dengan firman Allah. Para nabi palsu dan para imam palsu menghibur orang Yehuda dengan janji-janji gagasan sendiri untuk memperoleh keamanan dan sejahtera yang palsu. Nabi Yeremia yang ditunjuk Allah tidak pernah memberi sejahtera dan keamaan bila umat tidak mau bertobat dan tidak setia hidup sesuai dengan firman Allah. Nubuat nabi Yeremia betul-betul bertentangan dengan keinginan raja dan rakyat Yehuda, membuat raja marah dan rakyat menolak. Tetapi kebenaran adalah kebenaran yang harus diberitakan walaupun beresiko membuat pemberitaannya harus menghadapi kesulitan dan mengalami penderitaan.
Para nabi dan imam palsu mengetahui itu tetapi mereka mengambil jalan pintas untuk menghindarinya. Padahal hal malapetaka sedang menanti Yehuda bila mereka tidak mau bertobat. Mereka diberi kesempatan untuk bertobat agar terlepas dari malapetaka. Kehadiran nabi palsu betul-betul mencelakakan umat. Jadi umat Tuhan sepanjang zaman harus bijaksana memilih mana hamba Tuhan sejati dan mana hamba Tuhan yang palsu. (MT)