Minggu 04 Juni 2023
MEMBERITAKAN DAN MENGHIDUPI KEBENARAN
Bacaan Sabda : Yeremia 1 – 4
Sabda Renungan : “Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
“Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengena engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” (Yeremia 1:4-6)
Pada saat masih muda Allah memanggil Yeremia menjadi nabi untuk kaum Yehida pada pemerintahan raja Yosia. Yeremia adalah satu nama yang sangat indah karena berarti “Allah telah menunjuk”. Nabi yang dikenal sebagai nabi peratap ini ditunjuk untuk memberi pesan yang tidak populer kepada Yehuda yang membuat hidupnya terancam oleh raja-raja Yehuda. Tujuan utama nabi adalah supaya umat Yehuda berbalik dari dosa mereka sesuai dengan kehendak Tuhan. Nabi Yeremia mempunyai kehidupan yang sangat berat karena pesannya mendapat penolakan, tetapi dia sangat setia menyampaikan pesan Allah walaupun hal itu mengancam nyawanya.
Pada zaman Yeremia, Yehuda memberontak kepada Allah karena memilih persekutuan politik dengan bangsa-bangsa penyembah berhala daripada mentaati Allah. Nabi Yeremia tak henti-hentinya mendesak bangsa Yehuda untuk bertobat, hanya dengan hidup taat dan tunduk kepada Allah bangsa itu hidup damai, aman dan terlindung dari serangan-serangan musuh. Untuk bangsa dalam kondisi inilah Allah memilih dan mengutus nabi Yeremia. Itulah sebabnya nabi Yeremia berat untuk menerima panggilan itu, tetapi pernyataan Allah meluluhkan hatinya.
Allah menyatakan “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau”. Artinya sebelum lahir pun Allah telah menetapkan nabi Yeremia untuk menjadi seorang nabi. Dalam hal ini Allah memastikan bahwa Yeremia menjadi nabi adalah bagian dari rencana Allah, ini adalah kabar baik untuk semua pelayan atau hamba Tuhan sepanjang zaman. Allah mempunyai rencana untuk semua orang dengan tujuan utama adalah untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah bukan untuk jabatan ke pendetaan atau jabatan jabatan tertentu. Dia pasti menggenapi janji-Nya atas hidup kita sekalian, tetapi hendaklah kita siap seperti nabi Yeremia hidup sesuai dengan rencana Allah atas hidupnya. Bila panggilan itu menuntun kepada hidup menderita, berarti harus siap. Bila harus mengalami penolakan karena memberitakan kebenaran haruslah siap pula.
Kemudian seperti pernyataan Allah kepada Nabi Yeremia “jangan takut” berlaku juga kepada semua umat-Nya. Tentu saja seperti Yeremia muda, kita pun merasa takut dan gentar karena selain memberitakan kebenaran kita pun haruslah menghidupi kebenaran itu. Karena Allah selalu mengulurkan tangan-Nya untuk menuntun. (MT)