Senin 29 Mei 2023
KASIH SETIA-NYA KOKOH
Bacaan Sabda : Yesaya 52 – 54
“Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. Yesaya 54:10
Yesaya 52:13-53:12 adalah merupakan nubuat nabi Yesaya tentang hamba yang menderita. Ini jelas adalah merupakan nubuat tentang Yesus dan karya-Nya yang mendapat penolakan dari umat-Nya. Yesus akan berkorban untuk keselamatan manusia sebagai bagian ketaatan-Nya melakukan kehendak Bapa. Nubuat nabi Yesaya ini sangat lengkap dan detail mengenai karya pengorbanan Yesus Kristus sebagai pembuktian nyata kasih Allah kepada manusia berdosa. Pasal ini paling banyak di kutip dalam Perjanjian Baru yang berhubungan dengan pengorbanan Kristus.
Selanjutnya pasal 54 topik sepertinya berubah tetapi sesungguhnya mempunyai kesinambungan. Bila pasal 52-53 adalah merupakan tindakan Allah langsung membuktikan kasih-Nya kepada manusia maka pasal 54 adalah merupakan respon manusia kepada kasih Allah. Umat sangat penting meresponi kasih Allah dengan bersyukur bersorak-sorak memuji dan memuliakan Allah kemudian meresponi kasih Allah itu dengan karya yang baik dan benar. Umat Allah tak perlu takut menghadapi keadaan terburuk sekalipun karena Dia akan tetap bertindak berdasarkan kasih dan kuasa-Nya.
Kemudian Allah membuat janji kepada umat-Nya dan janji-Nya itu semua akan digenapi. Apapun yang terjadi kasih setia-Nya tidak akan beranjak dari umat-Nya. Nubuat ini dinyatakan kepada umat-Nya yang sedang tertindas tetapi tetap bertahan dengan imannya kepada umat yang setia itulah janji-janji setia Allah diberitakan dengan menggunakan lambang-lambang yang dapat dipahami oleh umat-Nya. Biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang pada zaman itu hal gunung beranjak adalah kemustahilan. Berarti kasih setia Allah mustahil atau tidak akan pernah beranjak dari umat-Nya.
Jadi hal ini adalah penghiburan bagi umat yang sedang tertindas oleh bangsa-bangsa penyembah berhala. Keadaan ini bagi umat pilihan Allah adalah sesuatu yang seharusnya tidak mungkin terjadi. Tetapi faktanya sedang terjadi. Saat itulah janji Tuhan nyata bahwa umat-Nya bisa saja menderita karena berada dalam intervensi bangsa lain tetapi kasih setia Allah tidak akan beranjak dari umat-Nya. Jadi yang perlu terus diingat oleh umat-Nya adalah kasih setia Allah mustahil beranjak dari umat-Nya. Umat-Nya dapat tetap menikmati kasih setia Allah dengan wujud perlindungan dan pendampingan-Nya di tengah berbagai kesulitan dan penderitaan yang menerpa umat-Nya. (MT)