Minggu 28 Mei 2023
DIA TAK MELUPAKANMU
Bacaan Sabda : Yesaya 49-51
“Sion berkata: ”TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.” (Yesaya 49:14-16)
Bila umat Allah hidup mengikuti kemauannya sendiri Allah kadang-kadang membiarkannya. Allah tetaplah Allah yang memberi kebebasan kepada umat-Nya, untuk menentukan jalan hidupnya. Allah sering juga bersikap membiarkan umat-Nya melangkah menuruti keinginannya. Dalam hal ini Allah membiarkan umat-Nya belajar dari kesalahannya. Pada umumnya bila umatnya menghadapi kesulitan karena kesalahannya sendiri, dia tidak cepat-cepat menyadari dan mengakui kesalahannya, tetapi biasanya menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan, dan tidak segan-segan menyalahkan Tuhan.Seperti itulah umat Yehuda, ketika diterpa penderitaan berkepanjangan mereka berkata “Tuhan telah meninggalkan aku”. Lebih mudah menyalahkan orang lain dari pada menyalahkan diri sendiri.
Untuk meluruskan tuduhan orang Yehuda ini maka nabi Yesaya mengingatkan tiga hal fakta tentang keperdulian Allah kepada mereka. Dalam hal ini sudah sering dialami oleh orang Yehuda hanya saja mereka sangat mudah melupakannya. Sekali lagi Yesaya bukan menjelaskan janji Allah yang baru kepada umat-Nya, tetapi mengingatkan mereka akan tindakan kasih Allah yang sudah sering mereka alami tetapi dengan mudahnya mereka melupakannya.
- Hal pertama adalah kasih Allah kepada umat-Nya jauh melebihi kasih seorang ibu kepada anak bayinya. Seorang ibu adalah manusia sehingga dalam marah bahaya mendadak bisa saja dia lupa menyelamatkan bayinya karena fokus menyelamatkan diri sendiri. Dalam kasus tertentu seorang ibu bisa saja tak mampu menolong anak bayinya. Tetapi Allah selalu mau dan selalu mampu dan tak pernah lupa untuk menolong dan melindungi umat-Nya.
- Hal kedua adalah kasih-Nya kepada umat-Nya nyata dan tak pernah gagal. Bagaimanapun situasi dan kondisi yang menerpa umat-Nya Dia tetap berkuasa dan bertindak untuk mengawasi dan melindungi dengan penuh kasih dan kelembutan. Jadi kita dapat tenang dalam menjalani hidup ini karena apapun yang terjadi Dia akan tetap melindungi umat-Nya.
- Hal ketiga adalah Dia selalu berinisiatif untuk dekat kepada umat-Nya “Dia telah melukis umat-Nya di telapak tangan-Nya”. Hal itu mengingatkan kita bahwa Allah tidak akan pernah melupakan umat-Nya. Bila Allah menaruh atau melukis kita di telapak tangan-Nya harusnya mengingatkan kita jangan pernah melupakan luka bekas paku yang ada di telapak tangan-Nya yang diderita untuk mewujudkan kasih-Nya kepada kita. (MT)