Jumat 26 Mei 2023
KESELAMATAN DARI ALLAH
Bacaan Sabda : Yesaya 45-46
“Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa” (Yesaya 45:22-23)
Undangan abadi dan universal ini adalah berkat yang terbuka untuk semua orang dari segala suku dan bangsa “Biarkanlah dirimu diselamatkan hai ujung-ujung bumi”. Allah selalu mengundang semua manusia untuk memberi diri diselamatkan. Allah tidak pernah mengatakan selamatkanlah dirimu, karena Allah mengetahui bahwa manusia tidak akan pernah mampu menyelamatkan diri sendiri. Allah mengundang semua orang melalui berbagai cara. Allah mengundang melalui para nabi yang tak henti-hentinya bernubuat tentang kedatangan juru selamat untuk menebus dosa dan menyelamatkan manusia.
Kemudian Allah sendiri yang datang ke dunia. Dia datang menjadi manusia untuk menjadi juruselamat manusia. Setelah Dia menuntaskan segala karya-Nya, disalibkan, dikuburkan tetapi bangkit pada hari ke 3, Dia pun mengutus murid-murid yang sudah dipersiapkan selama kurang lebih 3 tahun untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia dengan janji akan menyertai murid-murid-Nya.
Setelah Dia naik ke surga menyediakan tempat bagi orang percaya, Dia mengutus Roh Kudus memenuhi dan menuntun para Rasul untuk memberitakan Injil. Dalam Kisah Rasul dicatat banyak orang percaya dan bersekutu itulah gereja Tuhan yang terus berkembang menjadi alat Allah untuk memberitakan Injil kepada semua orang dari semua suku dan bangsa di dunia ini.
Kemudian cara Allah mengundang para akhir zaman ini adalah melalui fenomena alam yang sering terjadi dan memakan banyak korban seperti gempa bumi dan tsunami. Allah semakin rindu agar manusia memberi diri diselamatkan karena terbukti dalam hal-hal alami saja manusia tidak mampu menyelamatkan diri sendiri. Allah menciptakan alam bukanlah bersifat abadi sedangkan Allah menciptakan manusia adalah untuk hidup yang kekal. Tetapi karena dosa maka manusia bukan lagi bersama Allah dalam kekekalan tetapi di dalam suasana dan tempat hukuman yang kekal. Itulah sebabnya Allah terus mengundang semua manusia agar memberi diri diselamatkan.
Dalam sejarah manusia di bumi ini telah melakukan berbagai pemberontakan kepada Allah dan Allah membiarkan semua terjadi. Allah mengijinkan manusia itu mempertimbangkan jalan-jalan yang ditempuh. Tetapi akhirnya bahwa akan tiba saatnya semua orang akan bertekuk lutut mengakui Yesus adalah Tuhan dan juruselamat yang dibutuhkan untuk beroleh keselamatan. (MT)