Kamis 25 Mei 2023
ALLAH MENGETAHUI SEJARAH JAUH KE DEPAN
Bacaan Sabda : Yesaya 42-44
“Akulah yang berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering, Aku mau mengeringkan sungai-sungaimu! Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci: baiklah diletakkan dasarnya” (Yesaya 44:27-28)
Sebelum menubuatkan akan tampil tokoh Koresy yang berjasa mengembalikan Yahudi ke Yerusalem, didahului dengan pernyataan “Bahwa Allah berkuasa mengeringkan tubir laut” hanya dengan berbicara biasanya kita cepat-cepat menyimpulkan ini sebagai bahasa simbol, dengan alasan Tuhan tak akan melakukan itu. Tetapi perlu juga mengartikan ini secara harafiah, dengan alasan memang sangat betul Allah sanggup melakukannya. Tetapi Allah mengatakannya untuk membuka wawasan kita bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu.
Nubuat nabi Yesaya tentang Koresy sebagai raja yang mengembalikan Yehuda dari pembuangan 150 tahun sebelum penggenapannya bahkan sebelum Yehuda terbuang. Jadi hal itu adalah merupakan kemustahilan, tetapi Allah Mahatahu yang sudah mengetahui pencaturan politik dunia beribu-ribu tahun sebelumnya. Hal itu sangat mudah bagi Tuhan. Sedangkan mengeringkan tubir laut pun bisa dilakukan hanya dengan berbicara.
Bagi orang-orang yang mendengar nubuat ini pada zamannya mungkin saja aneh dan kurang peduli padahal sangat penting untuk mengantisipasi bila saatnya Yehuda betul-betul terbuang. Sedangkan bagi kita sekarang adalah merupakan pegangan kuat dan penting untuk menyakini Allah yang bekerja terencana dan terus berkarya dalam lajunya sejarah. Koresy adalah raja bangsa penyembah berhala, raja negeri kemana Yehuda terbuang. Jadi jelas bahwa Allah mengatur mulai dari kelahiran Koresy, kehidupan Koresy hingga menjadi raja kerajaan Persia yang mengembalikan Yehuda ke Yerusaelm dan membangun bait Allah dalam pimpinan Ezra. Bahkan dalam pasal 45:1, Allah menyatakan bahwa Allah mengurapi. Padahal Koresy adalah penyembah berhala. Diurapi Allah di sini adalah dikendalikan dan dipakai Allah untuk tugas yang sangat penting.
Tugas penting itu adalah membebaskan umat Allah dari negeri perhambaan. Saat Israel terbuang ke Babel yang kemudian diambil alih Persia, mereka sebagian besar justru menunjukkan kesetiaan mereka kepada Allah. Justru umat Yehuda memberi dampak yang baik kepada raja-raja mulai dari Nebukadnezar, Darius, Belsyazar, Ahasyweros, Koresy dan Artahsasta melihat fakta karya Allah melalui bangsa Yehuda. Artinya di negeri pembuangan orang Yehuda justru berfungsi sebagai umat pilihan Allah. (MT)