Rabu 24 Mei 2023
MENANTIKAN TUHAN
Bacaan Sabda : Yesaya 40-41
“Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:30-31)
Hampir semua pembaca dan penafsir Alkitab mengartikan yang menanti-nantikan Tuhan adalah orang yang berharap kepada Tuhan. Tentu saja tidak salah hanya saja mengapa Alkitab tidak langsung saja menyatakan orang yang berharap kepada Tuhan. Karena firman Tuhan sebagian besar dalam kitab nabi Yesaya ini adalah merupakan nubuat yang mengacu pada waktu dekat, waktu jauh ke depan bahkan sampai akhir zaman, maka penggenapannya harus dinanti-nantikan. Dalam hal menanti-nantikan ini tak boleh ragu, karena Allah yang berjanji maka pastilah digenapi pada waktunya. Jadi umat Tuhan diposisikan sebagai penyandang janji Tuhan untuk digenapi.
Jadi bila menanti-nantikan Tuhan dipahami sebagai berharap kepada Tuhan hal itu berarti mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Kemudian hal itu berarti Dia akan menggenapi janji-Nya dan Dia adalah juga sumber pertolongan dan kasih karunia yang dinyatakan kepada semua umat-Nya pada saat tepat di mana umat-Nya membutuhkan.
Orang yang menanti-nantikan janji Tuhan dengan setia akan memperoleh banyak hal yang dibutuhkan dalam hidup ini antara lain:
- Kekuatan baru dari Allah yang memberi kesegaran saat lelah, lemah dalam menghadapi pencobaan dan penderitaan.
- Kemampuan adikodrati untuk mengatasi persoalan-persoalan yang diumpamakan seperti burung rajawali yang terbang naik mengatasi langit biru. Terpaan angin justru menjadi kekuatan yang menantang untuk naik lebih tinggi. Kemampuan kita sebagai manusia tentu saja sangat terbatas, itulah sebabnya kita membutuhkan kemampuan adikodrati yang berasal dari Allah.
- Kesanggupan untuk melangkah maju dan berlari secara rohani. Dalam hal ini diberi kesanggupan yang melebihi kesanggupan alami umat-Nya yang terbatas.
- Kesanggupan untuk melangkah maju dan berlari secara rohani. Dalam hal ini diberi kesanggupan yang melebihi kesanggupanalami umat-Nya yang terbatas.
Allah sudah berjanji dan janji-Nya itu berlaku abadi, bila umat-Nya sabar, tekun dan setia dan terus mengandalkan Dia maka Dia akan memberikan semua yang dibutuhkan untuk tertopang senantiasa ( 1 Petrus 1:5). Terpelihara dalam kekuatan Allah karena setia dalam iman. Kalau berada dalam pemeliharaan Allah maka akan terlindungi dari semua serangan kejahatan yang selalu berusaha menghancurkan kehidupan dan keselamatan yang sudah menjadi milik kita pasti di dalam Kristus. (MT)