Minggu 21 Mei 2023
TETAPLAH MENGANDALKAN ALLAH
Bacaan Sabda : Yesaya 28-31
“Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN” (Yesaya 31:1)
Empat pasal dari 28-31 kitab nabi Yesaya ini adalah merupakan nubuat tentang celaka untuk Israel, Yehuda, Yerusalem, bangsa-bangsa pemberontak dan bangsa Mesir. Dalam hal ini Allah melihat umat pilihan-Nya sama dengan bangsa-bangsa pemberontak kepada Allah karena sama-sama memberontak maka sama-sama celaka walaupun Allah menjadikan Israel sebagai umat pilihan-Nya yang diperlakukan secara khusus tetapi umat yang diistimewakannya itu haruslah meresponinya melalui sikap yang lebih baik dan lebih istimewa dalam hal hidup benar dan taat kepada Allah. Kalau karakter dan kehidupannya buruk seperti bangsa-bangsa penyembah berhala tetap saja Allah mengijinkan celaka menimpa. Kalau karakter dan kehidupan bangsa penyembah berhala baik dan benar maka merekapun dijauhkan Allah dari celaka.
Allah memulai menyingkapkan bahwa Dia mengasihi semua orang. Allah menjadikan umat Israel menjadi bangsa pilihan-Nya, supaya melalui umat-Nya itu bangsa-bangsa dapat menyaksikan karya Allah melalui bangsa itu, sehingga mereka atau bangsa-bangsa penyembah berhala percaya kepada Allah. Sama dengan umat Allah Perjanjian Baru atau gereja terutus kedunia untuk menjadi saksi Kristus. Kekhususan umat pilihan Allah dan gereja terletak pada hubungan-Nya dengan Allah harus terjaga melalui fakta bahwa hidup harus terus berharap dan bersandar kepada Allah. Umat Israel celaka karena mereka menjadikan Mesir yang mempunyai kekuatan militer yang kuat dan juga kelengkapan fasilitas perang yang sangat lengkap dan sangat canggih para zamannya.
Pengharapan atau sandaran hidup umat Israel bergeser, karena mereka mulai menaruh dasar kepercayaan mereka kepada hal-hal yang materi sehingga mulai meragukan hal-hal yang bersifat rohani seperti fakta pertolongan Allah yang berulang-ulang telah mereka alami. Para petinggi bangsa Israel termasuk para orangtua selalu menceritakan kepada generasi penerus mengenai tenggelamnya para militer Mesir bersama fasilitas perangnya oleh kuasa Allah di laut Teberau. Jadi godaan yang bersifat materi itu jelas-jelas sangat kuat. Tetapi sesungguhnya kekuatan dan kuasa Allah jauh lebih tinggi, mulia dan agung. Jadi zaman melaju makin maju, iman pun harus bertumbuh semakin tangguh. (MT)