Minggu 07 Mei 2023
TEKUN BEKERJA DAN BERBUAT BAIK
Bacaan Sabda : Pengkhotbah 11:1-10
“Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu. Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi.” (Pengkhotbah 11:1-2)
Salah satu arti kata roti dalam konsep Ibarani adalah butir-butir gandum yang dapat digunakan menjadi bahan untuk membuat roti. Jadi dalam hal ini roti adalah gambaran dari kebiasaan orang Mesir melemparkan butir-butir gandum di atas air yang menggenangi ladang-ladang mereka ketika sungai Nil banjir setiap tahun. Buat sementara butir-butir gandum itu tidak kelihatan karena tenggelam. Kemudian butir-butir gandum itu seakan-akan terlupakan tetapi pada saatnya akan ada panen.
Ini terterapkan pada sikap bermurah hati dan keinginan untuk menolong orang lain. Orang yang murah hati melupakan pertolongannya kepada orang lain. Mungkin jauh ke depan dia juga akan membutuhkan pertolongan orang lain. Malapetaka dan bencana bisa menimpa siapapun, kapan saja. Tetapi biasanya seorang pun tidak ada yang mengetahui waktu tepatnya. Jadi cara yang tepat yang boleh kita lakukan adalah melemparkan roti ke air artinya selama saudara mampu dan mempunyai kesempatan tekunlah bekerja dan tekunlah berbuat berbagai kebajikan semasih saudara mampu melakukan.
Filsafat yang dibangun Salomo dari awal sampai akhir tetap tidak mengalami perubahan. Dia sangat percaya bahwa hidup itu cepat berlalu dan bila tidak disikapi dengan benar pasti akan mengecewakan. Jadi menyikapinya adalah jangan membuang-buang waktu, dan isi waktu yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang bermakna. Bermakna untuk kehidupan kini dan di sini juga bermakna untuk ke depan kelak dalam keabadian. Jadi kegiatan bermakna adalah menabur benih. Bila tidak pernah menabur benih maka tidak akan pernah menuai hasil panennya. Orang yang tak pernah menabur sama dengan orang yang mengubur talentanya dalam tanah. Waktunya membuat keputusan untuk menabur dengan segala cara yang tepat dan benar, juga dengan berbagai bentuk yang benar.
Semua bisa saja menyia-nyiakan kesempatan dan tetap berada pada tempat berada sekarang untuk menikmati kenyamanan, waktunya membuat keputusan penting dengan berani untuk dilakukan segera. Mungkin saudara pernah mendengar peribahasa kuno periuk berisi air yang hanya dilihat saja tidak akan pernah mendidih. Saudara harus mengobarkan semangat untuk segera bertindak dan berbuat. Lakukan segera yang baik semampumu dan serahkan hasil akhirnya kepada Allah. (MT)