Rabu 03 Mei 2023
KEMATIAN LEBIH BAIK DARI KELAHIRAN
Bacaan Sabda : Pengkotbah 7:1-29
“Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran. Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.” (Pengkotbah 7:1-2)
Kita semua mempertanyakan mengenai kehidupan setelah kematian, sangat wajar bila kita memikirkannya karena cepat atau lambat semua akan mati itu pasti terjadi. Jadi boleh dikatakan bahwa kematian adalah sahabat terakhir umat Allah. Tetapi dia juga adalah musuh yang sulit untuk dikalahkan tetapi harus dihadapi. Kematian selalu dihubungkan dengan air mata dan kesedihan. Sangat mengagetkan bila firman Tuhan mengatakan hari kematian lebih baik dari hari kelahiran. Ada yang mengatakan bila kita mati orang yang kita tinggalkan menangis sedangkan kita tertawa. Sedangkan kalau kita lahir keluarga menyambut kita dengan tertawa tetapi kita sendirilah yang menangis. Jadi jelas kematian orang percaya adalah merupakan kebahagiaan baginya dan kesedihan bagi orang-orang dekat dengannya.
Sedangkan kelahiran adalah kebahagiaan bagi orang-orang dekatnya khususnya keluarga dan tangisan bagi bayi yang lahir, karena di hadapannya terbentang jalan panjang pergumulan hidup. Kemudian raja Salomo membuat pernyataan yang berbeda dengan pendapat manusia secara umum saat menyatakan, pergi ke rumah duka lebih baik daripada pergi ke rumah pesta. “Karena di rumah duka kesudahan dengan pengertian akhir lebih baik dari awal”. Awal itu indah dan baik, tetapi akhir jauh lebih baik. Hal ini memberi pengarahan bagaimana seharusnya manusia hidup. Manusia yang memasuki suatu kehidupan dalam segala aspek adalah hal yang baik, tetapi dalam perjalanan ke depan haruslah semakin baik, sehingga pada saat mengakhiri segala sesuatu akan menjadi lebih baik. Dalam hidup sebagai pengikut Kristus kita telah mengawali dengan membuat keputusan yang baik. Dan teruslah membangun kehidupan iman, sehingga setia sampai akhir dan itulah menjadikan akhir bukan hanya lebih baik tetapi menjadi yang terbaik.
Kehidupan itu dinamis tak ada yang mampu menghentikannya bahkan dalam Kristus kematian pun tak mampu menghentikannya. Karena Yesus telah mengalahkan kematian melalui kebangkitan-Nya. Jadi jelas bahwa kematian itu menjadi lebih baik dari kelahiran. Sehingga di rumah duka menjadi lebih baik daripada di rumah pesta karena di rumah duka kita merayakan peristiwa yang terbaik. (MT)