Senin 01 Mei 2023
MENGINGAT KEMATIAN
Bacaan Sabda : Pengkhotbah 5:1-19
“Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya – juga itu pun karunia Allah. Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.” (Pengkhotbah 5:18-19)
Bila Allah mengijinkan kita menikmati hasil usaha dan pekerjaan kita dengan sukacita itu adalah merupakan karunia Allah. Tetapi perlu juga kita menyempatkan diri kita untuk berpikir bahwa tidak semua perolehan kita itu untuk diri sendiri, sehingga sangat penting untuk menikmati indahnya berbagi. Karena berbagi adalah pelengkap dan penyempurna kebahagiaan. Perlu kita berdoa dengan doa sederhana setiap hari : “Tuhan Engkaulah pemberi segala sesuatu yang kumiliki, agar aku menikmati dan membagi setiap hari dengan segenap hati. Ajarkan aku senantiasa mengucap syukur atas segala sesuatu yang kumiliki dan kubagi karena Engkaulah yang selalu pengendali dan pemberkati”. Doa itu pasti tidak akan mengubah situasi di luar diri tetapi sudah pasti mengubah berbagai kondisi di dalam diri.
Kemudian saat menikmati indahnya sukacita raja Salomo memberi suatu peringatan agar tetap mengingat bahwa pada suatu saat tak diketahui tepatnya kita pun akan mati. Sehingga sukacita dan kebahagiaan tetap terkendali. Karena sudah pasti kita akan lebih baik bila sering-sering mengingat bahwa akhirnya nanti kita akan mati. Sebab itu hidup perlu diarahkan untuk menikmati kebahagiaan abadi.
Ada sikap yang merupakan ukuran dalam menikmati kebahagiaan. Bila saudara ingin bahagia satu jam maka makanlah makanan-makanan yang enak yang kau sukai. Bila engkau ingin bahagia satu hari bersantailah dan bermalas-malaslah kemudian menikmati tidur pulas. Bila engkau mau bahagia 1 minggu carilah hiburan serta permainan serta jalan-jalan bersama teman ke tempat-tempat rekreasi di sekitar kota dan ke luar negeri untuk melintasi beberapa negara. Bila ingin bahagia dengan jangka lebih lama lagi hingga bertahun-tahun bangunlah karir, bangunlah usaha dengan kerja kerasmu, tetapi ingat suatu saat itu semua pasti akan kau tinggalkan.
Bila kau ingin bahagia untuk selamanya bangunlah hubungan dengan Allah dan sesama. Hubungan akrab dengan Allah adalah bagian terpenting dalam kehidupan karena untuk itulah Yesus datang ke dunia menderita dan mati untuk menebus dosa manusia. Bila kita mengingat kematian maka ingat pula Yesus yang telah mati untuk kebahagiaan abadi seluruh umat-Nya. (MT)