Minggu 30 April 2023
INDAHNYA KEBERSAMAAN
Bacaan Sabda : Pengkhotbah 4:1-7
“Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! (Pengkhotbah 4:9-10)
Kebersamaan itu sangat banyak untungnya. Dari sejak gereja berdiri Roh Kudus sudah mengkondisikan bahwa orang percaya itu langsung hidup dalam kebersamaan. Sejak penciptaan Allah sudah membawa kehidupan manusia agar hidup dalam persekutuan artinya Allah tidak menciptakan manusia untuk hidup tanpa persekutuan. Pada tahun 1986 kurang lebih saya mengikuti majelis daerah DKI Jakarta di Cipanas daerah Puncak Jawa Barat. Pada acara terakhir diadakan Perjamuan Kudus yang terjadi adalah banyak air mata, banyak rangkulan karena semua berkomitmen untuk menggalang kebersamaan. Pada saat itu GBI masih Gereja kecil yang sudah mulai kelihatan ciri-ciri pertumbuhannya. Sangat jelas dalam pengamatan saya bahwa sejak itu GBI DKI Jakarta bertumbuh dengan pesat.
Kebersamaan itu sangat indah. Kebersamaan dalam gereja lokal atau komunikasi orang percaya bukan hanya penting tetapi harus. Bukan hanya dipertahankan tetapi harus ditingkatkan. Bila ditemukan adanya gangguan terhadap kebersamaan dalam komunitas orang percaya ada tiga hal yang harus dilakukan sebagai komitmen bersama :
- Melupakan hal-hal yang lalu yang telah terjadi dan berpotensi merusak kebersamaan. Selalu saja terjadi kesalahpahaman dalam komunitas. Ada juga kesalahan yang nyata secara sengaja atau tidak sengaja. Tidak ada jalan pintas yang harus dilakukan adalah saling mengampuni dan melupakan. Tidak mudah tetapi tidak mustahil asal ada niat dan hati yang saling mengasihi.
- Rendahkan atau turunkan harapan kepada teman antara satu dengan yang lain. Hal itu memotivasi untuk saling menerima satu dengan yang lain. Terima kekurangan dan berusaha mengurangi kekurangan diri sendiri. Perlu diingat bahwa kita tidak mungkin mengubah orang lain tetapi sikap kita kepada semua orang dapat kita ubah dan perbaiki.
- Saling bergandengan tangan dan saling mendukung pertumbuhan rohani satu sama lain. Hal itu menjadi sikap untuk menghilangkan terjadinya penghakiman atau saling menyalahkan dalam komunitas.
Kebersamaan itu indah dan dibutuhkan karena kita semua membutuhkan kasih, kepedulian, pertolongan dan dukungan dari sahabat, keluarga dan semua orang percaya. Tetapi hal penting utama adalah hidup dalam persekutuan dengan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Persekutuan ini hendaklah terus terjadi dalam kehidupan sehari-hari. (MT)