Selasa 25 April 2023
ALLAH MERAHASIAKAN SESUATU
Bacaan Sabda : Amsal 25-26
“Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu. Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga. Sisihkanlah sanga dari perak, maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas. Sisihkanlah orang fasik dari hadapan raja, maka kokohlah takhtanya oleh kebenaran.” (Amsal 25:2-5)
200 tahun setelah Salomo, raja Hizkia menyuruh pegawai-pegawainya mengumpulkan Amsal Salomo maka terkumpullah 5 pasal yaitu dari pasal 25-29. Hizkia terinspirasi dengan hikmat raja Salomo sehingga dia mempelajarinya sebagai penambahan wawasan penuh hikmat sebagai pegangan penting dalam melaksanakan tugasnya memimpin Yehuda. Hizkia termasuk raja yang membawa umat setia kepada Allah. Betapa pentingnya seorang raja berhikmat dalam memimpin satu bangsa.
Kalimat pertama dalam hikmat Salomo itu sangat penting untuk dipahami semua para semua teolog sepanjang zaman. Kalimat pertama itu adalah “Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu”. Ini harus menjadi pegangan bagi semua orang percaya dalam berteologia. Berteologia bukan hanya untuk para teolog tetapi untuk semua orang percaya. Artinya usaha-usaha untuk mengetahui, mengerti dan mengenal Tuhan adalah usaha semua orang percaya walaupun ada keistimewaan untuk para teolog yang mengkhususkan diri mengadakan penelitian-penelitian ilmiah untuk mengetahui hal-hal secara detail tentang Tuhan. Semua para teolog dan orang percaya harus sadar bahwa Allah tidak menyatakan diri sepenuhnya kepada manusia.
Jadi jangan pernah memutlakkan bahwa pengetahuanmu dan hasil pendalaman logikamu tentang Tuhan adalah kebenaran. Karena Allah sejak awal telah memutuskan untuk mengungkapkan segala sesuatu dengan jelas karena demi hormat dan kemuliaan-Nya masih merahasiakan banyak hal tentang diri-Nya.
Kemudian tujuan Allah merahasiakan adalah agar orang percaya tidak cukup hanya mengetahui tentang Dia melalui penelitian dan pembelajaran logis melainkan harus melalui iman dan juga dengan sikap iman membangun hubungan dengan Dia. Selanjutnya agar umat-Nya tidak cukup mempelajari firman-Nya sekedar atau sepintas lalu saja tetapi harus dengan sungguh-sungguh, sebab sesungguhnya Dia pasti akan membuka banyak rahasia tentang Dia kepada umat-Nya yang mau belajar walaupun tidak sempurna.
Jadi diminta kepada semua orang percaya khususnya para pemimpin umat agar tekun menggali kedalaman pernyataan Allah tentang dirinya melalui firman-Nya. Para teolog pun harus sadar, kita hanya dapat mengenal, mengetahui dan mengerti tentang Allah melalui pernyataan-Nya kepada manusia, jangan mencari-cari di luar penyataan-Nya dengan mengedepankan pendapat pribadi. Ingat bahwa kemuliaan Allah adalah merahasiakan sesuatu. (MT)