Minggu 23 April 2023
MELAKUKAN KEBENARAN DAN HIDUP ADIL
Bacaan Sabda : Amsal 21-22
“Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini. Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati. Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.” (Amsal 21:1-3)
Ada hal yang tak mudah dipahami dalam Amsal pernyataan penuh hikmat “Hati Raja dialirkan Tuhan ke mana Tuhan mau”. Hal ini bisa disalah-artikan bahwa semua keputusan dan kebijakan para pemimpin negara di dunia ini adalah merupakan keputusan dan kebijakan Tuhan. Kalau diartikan secara demikian berarti semua pemimpin negara-negara di dunia adalah robotnya Tuhan jadi kesalahan mereka semua adalah kesalahan Tuhan. Tentu pemikiran demikian adalah suatu kesalahan fatal. Karena sudah dapat dipastikan bukanlah Allah penyebab berbagai kejahatan yang dilakukan oleh para pemimpin dunia ini.
Allah mempunyai kekuasaan tertinggi atas semua pemimpin di dunia ini, dalam kasus-kasus tertentu bukan dalam semua kasus Allah berkenan mempengaruhi keputusan mereka, sehingga mendukung tergenapinya janji-janji Allah yang berhubungan dengan karya penebusan. Dalam Terang Perjanjian Baru, doa umat pun memberi dampak kepada keputusan-keputusan para pemimpin publik di dunia ini sehingga mengarahkan mereka membuat keputusan dan kebijaksanaan yang sesuai dengan kehendak Allah, doa umat adalah merupakan peran penting yang dipercayakan Allah kepada gereja untuk perdamaian dan kesejahteraan umat manusia.
Pada umumnya manusia termasuk para pemimpin publik beranggapan bahwa jalan hidupnya keputusan-keputusannya adalah baik dan benar, atau jalannya lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati. Tuhan berperan serta mengarahkan hati dan pikiran manusia. Hal yang sama dan penting ini dilakukan Allah secara khusus kepada para pemimpin publik. Tentu lebih khusus lagi kepada para pemimpin rohani dalam gereja Tuhan. Biasanya para pemimpin rohani sudah merasa puas bila sudah melaksanakan ritual-ritual agama dengan baik. Para pendeta sudah merasa berkenan kepada Tuhan bila sudah menjadi pengkhotbah yang disukai umat. Itu semua baik tetapi yang lebih dikehendaki Allah adalah melakukan kebenaran dan keadilan.
Allah menghendaki umat-Nya tentu saja para pemimpin rohani agar hidup dalam kebenaran karena itu lebih baik dari seluruh aneka kegiatan rohani seperti persembahan dan penyembahan dan ritual agama lainnya. Ritual agama bukanlah tujuan, berbagai kegiatan ibadah pula bukanlah tujuan, melainkan tanggapan kepada kasih Allah. Membangun hubungan dengan Allah agar termotivasi untuk hidup baik benar dan adil sebagai ketaatan kepada Allah dalam membangun hubungan kepada sesama. (MT)