Sabtu 15 April 2023
NASIHAT KEPADA SI PEMALAS
Bacaan Sabda : Amsal 6:1-35
“Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? ”Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” – maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.” (Amsal 6:9-11)
Amsal sangat tegas menegur para pemalas, karena kemalasannya biasanya berakibat buruk kepada si pemalasnya dan akibat buruknya adalah mulai dari kemiskinan hingga menjadi beban bagi banyak orang. Kemiskinan tidak selalu karena kemalasan karena bisa juga akibat kondisi dan keadaan, tetapi yang ditegur secara tegas adalah kemalasan yang berakibat terjadinya kemiskinan. Rasul Paulus lebih keras lagi dengan menyatakan bila seorang malas tidak mau bekerja tidaklah berhak makan.
Pemalas selalu mempunyai kebiasaan buruk antara lain :
- Suka menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya segera akan dilakukan. Biasanya mempunyai 1001 Alasan untuk menunda mulai dari alasan yang logis hingga alasan yang tidak logis. Amsal 22:13 “Si pemalas berkata ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan”. Ini adalah alasan si pemalas yang sangat tidak logis sehingga betul-betul tidak akan memulai sesuatu pekerjaan yang sudah direncanakan. Menunda, tertunda akhirnya tidak sama sekali. Jadi bila sudah ada rencana segera kerjakan, hal itu adalah merupakan pengusir kemalasan.
- Tidak menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Pada saat tertentu si pemalas segera memulai, tentu dengan kerja keras melawan kemalasannya. Dia berhasil sampai di sini, tetapi setelah mengerjakan dengan baik sebagian besar, maka ada sedikit kesulitan tanpa pikir panjang dia meninggalkan pekerjaan itu. Dalam hal ini dia juga malas berpikir sehingga tidak berusaha mencari solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut. Padahal dengan berpikir sedikit kemudian melanjutkan pekerjaan dia akan berhasil.
- Kemudian dia mencari pekerjaan lain yang tidak ada kesulitan, paling tidak minim kesulitannya. Sudah dapat dipastikan bahwa dia tidak akan pernah menemukannya sebab tidak ada pekerjaan tanpa memiliki faktor kesulitan, tingkat kesulitannyalah yang berbeda-beda. Seharusnya dia belajar menyelesaikan dan menghadapi kesulitan dalam berkarya karena sesungguhnya kesulitan itulah pemicu untuk menghalau kemalasan.
Memang kemalasan dalam bekerja sangat menggoda tetapi seperti nasehat Amsal perlu memikirkan akibatnya yaitu menderita kemiskinan. Miskin karena kondisi pastilah membuat orang lain bersimpati dan mau menolong. Tetapi bila miskin karena malas jangan disalahkan bila orang kaya tidak peduli. Tetapi kemalasan rohani pun sesungguhnya sangat menggoda jadi harus segera dihalau dengan lebih bersungguh-sungguh meneguhkan panggilan kita. (MT)