Senin 10 April 2023
ALLAH SATU-SATUNYA PENOLONG
Bacaan Sabda : Mazmur 146-150
“Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya. Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya. Yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung” (Mazmur 146:5-7)
Lima(5) pasal terakhir mulai dari pasal 146 sampai 150 kitab Mazmur boleh disebut sebagai Mazmur “haleluya” karena setiap pasal diawali dan diakhiri dengan kata haleluya. Hal ini membuat kitab Mazmur kepada akhir klimaks yang sesuai. Orang Yahudi menyebut kitab Mazmur “tehillim” yang berarti puji-pujian. Sejak umat Perjanjian Lama melaksanakan kebaktian selalu melaksanakan ritual penyembahan dan pujian kepada Allah dan hal itu diteruskan oleh umat Allah Perjanjian Baru atau gereja.
Lima(5) pasal terakhir ini adalah merupakan puji-pujian kepada Allah tetapi setiap pasal memberi pernyataan khusus.
- Pasal 146 memberi tekanan bahwa hanya Allah satu-satunya penolong
- Pasal 147 adalah merupakan keseimbangan kuasa dengan kemurahan Allah
- Pasal 148 adalah seruan umum agar semua ciptaan memuji Tuhan
- Pasal 149 memberi tekanan mengenai nyanyian kemenangan Israel karena Tuhanlah yang memberikan kemenangan kepada mereka
- dan akhirnya adalah pasal 150 ajakan memuji Allah karena segala sesuatu adalah dari Dia jadi haruslah juga dijadikan alasan untuk memuji Dia.
Dan kesimpulannya adalah hanya Dialah yang layak dipuji dan hanyalah Dia yang layak dipercaya sebagai penolong dan penyelamat serta memberi keadilan kepada semua orang. Sebagai penyelamat dan pemberi keadilan Dialah yang selalu berpihak kepada orang-orang yang tertindas. Dia adalah Bapa yang baik yang mengangkat orang-orang yang rendah hati.
Pemazmur memotivasi umat Tuhan agar membentuk diri berjuang untuk hidup rendah hati karena selalu mengalami pertolongan Allah dan segala perjuangannya akan terbukti beroleh kemenangan di akhir. Sejak Perjanjian Lama nilai hidup rendah hati selalu mendapat perhatian dari Allah dan Yesus pun selalu memberi perhatian istimewa kepada orang yang rendah hati. Seruan untuk menyembah dan memuji Allah adalah seruan kepada semua orang, tetapi hanya orang rendah hati lah yang datang kepada Yesus dan dapat melakukannya dengan baik dan benar.
Pemazmur juga menjelaskan bahwa pujian dan penyembahan yang benar pada Allah tidak dibatasi ruang dan waktu. Umat dengan kerendahan hati dapat melakukannya di mana saja dan kapan saja. Dan untuk dapat memuji Allah hanya bila merendahkan hati melihat dan mengakui kebesaran, kemurahan, kasih dan kebaikan Allah serta selalu mengingat segala sesuatu yang sudah diperbuat Allah atas hidupnya. (MT)