Minggu 09 April 2023
MENGAGUMI ALLAH
Bacaan Sabda : Mazmur 144-145
“Laut melihatnya, lalu melarikan diri, sungai Yordan berbalik ke hulu. Gunung-gunung melompat-lompat seperti domba jantan, dan bukit-bukit seperti anak domba. Ada apa, hai laut, sehingga engkau melarikan diri, hai sungai Yordan, sehingga engkau berbalik ke hulu” (Mazmur 114:3-5)
Mazmur Daud yang sangat banyak itu bukanlah suatu hasil sastra gubahannya yang berdiri sendiri bukan pula hasil kreasi seninya yang bersifat filosofi dirinya tentang kehidupan. Mazmur Daud selalu didasari oleh peristiwa-peristiwa tindakan Allah dalam pengalamannya. Ada juga merupakan pengamatannya tentang tindakan Allah atas bangsa-bangsa dan yang lebih khusus adalah atas bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Dalam pengamatannya itu Daud sangat mengagumi sikap Allah kepada manusia sehingga dia memazmurkan “Apakah manusia itu sehingga Engkau memperhatikannya”.
Sebelumnya dalam Mazmur 8 Daud membandingkan sikap Allah kepada manusia dan ciptaan Allah lainnya. Bila dalam pengamatannya ciptaan Allah seperti matahari, cakrawala dan gunung-gunung adalah jauh lebih mengagumkan dari manusia. Tetapi dalam pandangan Allah manusia jauh lebih berharga dari itu semua, karena sejak awal penciptaan Allah telah memberi kemuliaan kepada manusia sehingga diciptakan menurut peta dan teladan-Nya.
Walaupun manusia gagal menghargainya tetap saja bahwa perhatian Allah tertuju kepada manusia. Tetapi Daud segera melanjutkan bahwa manusia seperti angin yang hanya sekedar lewat kemudian tak ada lagi di bumi yang fana ini. Daud memberi peringatan tegas kepada manusia akan keterbatasannya atas segala hal termasuk hidup di atas bumi. Sebab itu umat beriman haruslah sadar agar mempergunakan kesempatan yang singkat itu sebaik-baiknya, jangan terisi dengan hal-hal yang sia-sia karena bertentangan dengan kehendak Allah.
Pemazmur melanjutkan bagaimana seharusnya umat-Nya menyikapi keterbatasannya dalam segala hal dengan berdoa “Ya Tuhan tekukkanlah langit-Mu dan turunlah”. Daud dalam hal ini berdoa agar Tuhan turun, dalam pengertian “Datanglah padaku” atau “Bertindaklah melalui hidupku”. Suatu sikap bahwa Daud sudah sangat terbiasa mengandalkan Allah dalam hidupnya. Berulang kali dia harus bertempur dan dia menang karena Allah telah melatih tangannya, untuk bertempur dalam pengertian bahwa pemazmur telah berproses menjadi seorang yang selalu mengandalkan Allah dalam hidupnya. Walaupun faktanya pemazmur adalah merupakan seorang pahlawan yang sudah terbukti melalui kemenangan-kemenangannya dia tetap merendahkan hatinya bahwa bukan karena kemampuan dan kekuatannya tetapi karena anugerah Tuhan. Tetaplah mengandalkan Tuhan dalam menjalani kehidupan. (MT)