Selasa 04 April 2023
HIDUP RUKUN
Bacaan Sabda : Mazmur 130 – 134
“Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya”. (Mazmur 133:1-2)
Allah sangat merindukan semua manusia hidup dengan rukun. Tetapi dosa telah merusak hati dan perasaan manusia sehingga sangat sulit untuk hidup rukun. Susah tetapi tidak mutahil. Doa Yesus yang ditulis dalam Yohanes 17, adalah merupakan doa untuk murid-murid-Nya dan juga doa untuk gereja-Nya di dunia ini sepanjang zaman. Doa Yesus adalah memohon kepada Allah Bapa agar mereka saling mengasihi agar tercipta kerukunan. Berarti gereja sangat rawan untuk pecah dan sulit untuk mencapai kerukunan. Jadi kerukunan adalah nilai kekristenan dan semua komunitas orang percaya seperti gereja lokal haruslah berjuang mengupayakan terciptanya kerukunan.
Untuk terciptanya kerukunan sejati haruslah dimulai dengan hidup rukun dengan Allah. Artinya mempunyai hubungan yang dekat dengan Allah. Allah sudah berinisiatif membangun hubungna dengan datang ke dunia menjadi manusia, bukan hanya untuk menyelamatkan manusia tetapi juga membangun hubungan dengan manusia. Jadi bila kita orang berdosa menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat maka kitapun telah hidup rukun dengan Allah. Dan dalam membangun kerukunan dengan sesama Yesus adalah merupakan teladan sempurna bagi kita. Kemudian kita pun haruslah rukun dengan diri sendiri. Artinya bersyukur menerima diri kita apa adanya. Karena Tuhan kita menciptakan kita segambar dengan Allah, jadi tidak ada keadaan diri kita yang terjadi secara kebetulan dan buruk. Kita tercipta sesuai dengan sesuai dengan rencana Allah untuk diri kita sendiri.
Jadi rukun dengan diri sendiri adalah mensyukuri diri sebagai ciptaan Allah sesuai dengan kehendak-Nya dan terbaik bagi diri kita sendiri. Selanjutnya adalah rukun dengan sesama. Kita membutuhkan orang lain yang berbeda dalam banyak hal dari kita. Perbedaan itu ada supaya kita saling membutuhkan. Kerukunan dengan sesama tercipta bila kita saling mengasihi. Hal itu berarti saling menerima perbedaan, saling menerima kekurangan dan kelebihan. Dan yang pasti saling mengampuni tanpa batas sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Ingat rukun itu adalah wadah bagi berkat-berkat Allah dicurahkan. Bila keluarga rukun berarti keluarga menjadi wadah berkat Allah dicurahkan. (MT)