Jumat 31 Maret 2023
MENGASIHI FIRMAN TUHAN
Bacaan Sabda : Mazmur 119:1-96
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau” (Mazmur 119:9-11)
Mazmur 119 ini adalah merupakan pasal terpanjang dalam Alkitab yang berjumlah 176 ayat. Pemazmur yang menggubahnya tidak ditulis. Bila dipelajari penggubahnya adalah satu orang yang pasti seorang yang sangat mencintai firman dan juga menghidupi dan mentaati Firman. Seluruh pasal ini menyatakan kasih yang sangat dalam kepada firman Tuhan yang tertulis adalah sebagai “Janji Allah kepada umat-Nya, perintah Allah untuk dilakukan, pedoman hidup manusia, kesaksian sebagai penyataan Allah tentang diri-Nya, ajaran untuk dijadikan standar hidup, hikmat dan sumber hikmat yang sejati, kebenaran sebagai standar moral dalam bersikap, keadilan dan teguran”. Bila disederhanakan firman Tuhan itu adalah pernyataan Allah atas diri-Nya dan kehendak-Nya kepada manusia.
Secara keseluruhan firman Allah diberikan untuk menjadi perlindungan, penghiburan, diterima sebagai standar kebenaran dalam hidup, sumber kebahagiaan sejati dan ketenangan jiwa serta mengalami kasih Allah. Kalimat pertama dalam pasal ini adalah “Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak tercela, yang menurut taurat Tuhan”. Ini merupakan janji yang pasti dari Allah kepada pelaku firman. Kebahagiaan terbesar adalah kehadiran Allah dalam hidup umat Tuhan yang mengasihi dan mentaati firman-Nya. Kehadiran Allah dalam hidup pelaku Firman membuat seorang muda yang rentan terhadap dosa dan kesalahan dapat mempunyai kehidupan yang benar, hati yangh bersih dan pikiran yang cerdas dan terarah kepada tujuan yang benar dan baik. Tetapi hendaklah menaruh dan menyimpan Firman dalam hati tidak cukup hanya di kepala. Bila menaruh firman hanya di kepala saja, bisa seorang muda atau dewasa menjadi teolog ulung yang piawai berdebat mengenai firman Tuhan tetapi tidak mempunyai komitmen untuk setia mentaatinya. Biasanya mereka mudah terjerat kepda pola hidup ahli taurat dan cenderung munafik. Tetapi pemazmur yang sudah menghidupi Firman berkesimpulan Firman ditaruh haruslah ditaruh dalam hati. Bila Firman ditaruh dalam hati maka “Tidak akan berdosa kepada Tuhan” (119:11). Tidak salah menaruh di kepala tetapi setelah dipahami, segera taruh dan simpan dalam hati. Bolehlah mengolah dalam kepala tetapi setelah matang segera taruh dan simpan dalam hati untuk dinikmati dan untuk ditaati. (MT)