Rabu 29 Maret 2023
KEMATIAN YANG BERHARGA
Bacaan Sabda : Mazmur 114-117
“Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama TUHAN, akan membayar nazarku kepada TUHAN di depan seluruh umat-Nya. Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.” (Mazmur 116:12-15)
Setelah menjelaskan kembali tindakan Allah untuk menolong umat Israel dalam Mazmur 114, Pemazmur mengajak umat untuk memuliakan Allah. Tidak ada seorang pun dari orang Israel yang patut dimuliakan. Hanya Allah saja, tak ada yang lain. Dan jelas dalam Mazmur 115, bukanlah pada raja-raja Israel tetapi kepada Allah yang patut diberi kemuliaan. Jangan pernah melakukan pelayanan bila mencari-cari kemuliaan untuk diri sendiri tetapi bila mencapai sukses dan kemenangan haruslah memberi kemuliaan dan kehormatan kepada Allah. Semakin nyata tindakan Allah menolong umat-Nya haruslah semakin mengasihi dan memuliakan Allah. Pemazmur justru tidak mampu membalas kasih dan kebaikan Tuhan sehingga rasa syukur mengalir dari hatinya. Semua orang percaya yang sudah menerima dan mengalami kasih Kristus sudah pasti tak mampu membalas kasih-Nya.
Untuk itu ungkapkanlah dengan bersyukur, dengan melayani sebagai wujud mengasihi Dia. Dan teruslah mewujudkan kasih itu dengan kehidupan yang benar dan tekad yang teguh dan setia mentaati firman Tuhan. Dan setialah sampai mati, karena berharga di mata Tuhan kematian orang-orang yang mengasihi Dia (116:15). Firman Tuhan ini mengungkapkan beberapa kebenaran:
- Tuhan itu sangat cermat memperhatikan kehidupan orang percaya yang setia sampai mati. Allah menyediakan semua yang dibutuhkan umat-Nya bukan hanya pada hidupnya tetapi juga pada matinya. Bukan hanya hidup umat-Nya yang berharga tetapi juga matinya.
- Allah menguasai situasi kematian umat-Nya. Dalam hal ini kematian bukan akhir, karena sesungguhnya Allah bukanlah fokus kepada kematian tetapi hidup abadi setelah kematian itu. Rasul Paulus menyatakan dalam Roma 8:35-39 bahwa tak ada yang mampu memisahkan orang percaya dari Allah, bahkan kematian sekalipun tak memisahkan umat-Nya dari Allah.
- Orang meninggal yang mengasihi Dia justru mulailah kebersamaan dengan Tuhan secara nyata. Itulah sebabnya dalam bahasa Indonesia istilah meninggal untuk orang mati sangat Alkitabiah. Karena orang mati adalah meninggalkan dunia pergi untuk hidup bersama Allah.
- Kematian orang yang dikasihi-Nya berharga bagi-Nya karena Dia mengetahui umat yang mengasihi Dia dibebaskan dari semua penderitaan dan kejahatan dibawa kepada kehidupan yang penuh bahagia dan sukacita untuk selama-lamanya bertemu muka dengan muka dengan Yesus. (MT)