Minggu 26 Maret 2023
KASIH SETIA ALLAH
Bacaan Sabda : Mazmur 106:1-48
“Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka. Mereka menolak negeri yang indah itu, tidak percaya kepada firman-Nya” (Mazmur 106:23-24)
Mazmur ini mencatat kasih setia Allah dan ketegaran hati Israel. Mulai dari menyeberang laut Teberau hingga menyeberangi Sungai Yordan dicatat dengan lengkap. Tindakan-tindakan Allah menyelamatkan dan memelihara umat Israel dicatat dengan lengkap bersama pelanggaran dan pemberontakan bangsa pilihan Allah itu kepada Allah.
Kemudian ketidaktaatan umat itu untuk memusnahkan bangsa penyebah berhala yang membuat bangsa Israel berulang kali terlibat kepada penyembahan berhala. Bangsa Israel adalah satu-satunya bangsa di dunia ini yang mencatat tindakan-tindakan Allah berdasarkan fakta sejarah. Jadi Allah dalam Alkitab bukanlah ajaran, bukan filsafat, bukan pendapat, bukan pula bayangan tetapi adalah oknum nyata yang bertindak dalam dan melalui sejarah. Dia adalah Allah yang berinisiatif menyelamatkan umat-Nya karena Dia setia akan janji-Nya dan komitmen-Nya sangat tegas untuk mewujudkan rencana-Nya berulang kali umat-Nya memberontak tetapi Allah sabar dan kasih setia-Nya sempurna sehingga Dia selalu mengampuni umat-Nya dan menuntun mereka ke dalam pertobatan.
Tetapi pemazmur menjelaskan peranan Musa sebagai penengah atau pendoa syafaat untuk umat Israel, sehingga Allah tidak memusnahkan umat Israel. Seringkali pelanggaran dan pemberontakan Israel kepada Allah didasari pada keinginan yang mementingkan diri sendiri. Bila itu yang terjadi Allah seakan-akan membiarkan saja dan biasanya terjadilah kekeringan rohani disusul dengan bencana jasmani. Pada saat seperti inilah Musa menjadi pendoa syafaat untuk memohon ampun atas dosa umat Israel. Allah pun bertindak sehingga terjadi pemulihan.
Jadi jangan pernah meremehkan arti pentingnya doa dan mengerdilkan peranan para pendoa Syafaat. Dalam perjalanan iman kita, terkadang Allah membiarkan kita mengejar hal-hal yang bertentangan dengan kehendak-Nya seperti ambisi yang tak berkenan kepada Allah atau keinginan yang salah. Bisa juga hubungan asmara yang bertentangan dengan firman Allah sebagai standar moral yang benar. Jangan tinggal dalam keadaan yang menyimpang dari firman Allah karena hal-hal itu akhirnya akan berdampak buruk mulai dari yang melemahkan hingga merusak. Dalam hal ini peranan para pendoa syafaat sangat dibutuhkan. Doa mereka sama seperti doa Musa sebagai penengah agar kuasa dan kemurahan Allah tetap nyata dalam gereja-Nya. (MT)