Kamis 23 Maret 2023
IBADAH YANG SEJATI
Bacaan Sabda : Mazmur 98-100
“Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.” (Mazmur 100:2-3)
Mazmur pujian dan penyembahan penuh dengan pengakuan kedahsyatan Allah pencipta dan kesadaran akan lemahnya manusia. Tetapi juga dipenuhi dengan fakta bahwa Allah yang dahsyat itu selalu rindu bersekutu dengan manusia. Dia mengaruniakan atau menjadikan diri-Nya menjadi Bapa, Gembala dan sahabat manusia. Sehingga para pemazmur dengan tuntunan Roh Kudus menyatakan bahwa sepatutnyalah manusia memuji, menyembah dan bersyukur kepada-Nya sebagai tanggapan atas kasih dan anugerah serta kebaikan-Nya. Bila dirangkumkan semua respon umat-Nya atas anugerah-Nya maka satu kata adalah “beribadah”. Beribadah dapat diartikan sebagai pelayanan waktu konsep ibadah itu tetap sama tetapi cara mempunyai perkembangan. Ibadah juga dalam bahasa Yunani “proskuneo” berarti adalah mengungkapkan rasa takut penuh hormat, kekaguman oleh ketakjuban penuh puja. Jadi jelas bahwa proskuneo adalah merupakan penyembahan yang kita lakukan kepada Allah yang kita kenal dalam Yesus Kristus Tuhan.
Dalam Roma 12:1, rasul Paulus menyatakan bahwa ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah. Jadi dapat disimpulkan bahwa beribadah adalah merupakan sikap membangun hubungan secara total kepada Allah. Pemazmur menyatakan bahwa umat-Nya hendaknya meresponi kasih dan kebaikan Allah dengan beribadah. Dan dalam beribadah yang dimaksud pemazmur adalah berserkutu bersama atau secara pribadi datang kepada Tuhan. Memuja, menyanyi secara pribadi atau bersekuru haruslah dilakukan “bagi Tuhan” dengan sukacita. Pengertian sukacita bukan hanya sekedar bergembira, tetapi dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas kebaikan-Nya.
Kemudian memuji Tuhan dengan sorak sorai dalam arti menyorakkan kasih dan kebaikan Allah melalui puja, puji, sembah, pujian, agar lebih indah dan padu tentu melalui nyanyian. Dan semua kita persembahkan bagi kemuliaan Tuhan dengan keyakinan dan kesadaran penuh akan kehadiran-Nya di tengah umat-Nya. Semua ibadah adalah sebagai suatu pengakuan bahwa Dialah Tuhan pencipta segala sesuatu. Tak kalah pentingnya adalah suatu pernyataan untuk menanggapi anugerah-Nya bahwa kita adalah milik-Nya dan kita adalah kawanan domba gembalaan-Nya. (MT)