Selasa 14 Maret 2023
ALLAH MENOLONG YANG TERTINDAS
Bacaan Sabda : Mazmur 82-83
“Aku sendiri telah berfirman: “Kamu adalah allah dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian. Namun seperti manusia kamu akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas.” Bangunlah ya Allah, hakimilah bumi, sebab Engkaulah yang memiliki segala bangsa.” (Mazmur 82:6-8)
Pemazmur semakin marah menyaksikan kondisi sosial yang buruk ditengah umat Israel. Umat Israel rupanya sudah cukup lama hidup sebagai penyembah berhala. Mempertahankan status sebagai umat pilihan Allah dikira sudah cukup menjadi syarat agar jangan terkena murka Allah. Hubungan dengan Allah mereka bangun sehingga yang terjadi adalah berlomba-lomba mencitrakan diri supaya kelihatan agamis tanpa pernah membangun kehidupan dan karakter yang benar di hadapan Allah. Padahal hubungan dekat dengan Allah justu haruslah terwujud melalui perilaku yang benar dan baik dalam kehidupan sehari-hari. Dan lagi pula hubungan yang dekat dengan Allah haruslah terwujud dengan hubungan yang benar dan baik kepada sesama.
Pemazmur menyaksikan para pembesar menindas orang lemah, para petinggi memeras orang rendah dan para pemimpin memperlakukan rakyat secara tidak adil,untuk memuaskan hasrat kekuasaan para hakim menghakimi secara tidak adil dan memihak kepada orang fasik yang semakin beruntung oleh kefasikannya. Dengan bermazmur Asaf memohon perlindungan Allah atas orang lemah dan Allah bertindak melaksanakan keadilan di tengah kehidupan umat-Nya.
Pemazmur membuat suatu pernyataan Firman “Aku sendiri telah berfirman: “Kamu adalah allah…”. Hal ini mengacu kepada petinggi dan pemimpin Israel. Jadi ini adalah suatu istilah kepada para pemimpin sebagai suatu penghargaan dan kepercayaan Allah kepada mereka. Allah juga menugaskan fungsi kepemimpinan kepada mereka sebagai wakil Allah dalam melaksanakan keadilan, melindungi yang lemah, untuk menolong dan membebaskan umat dari para penindas. Istilah “allah” yang dikenakan kepada pemimpin tidaklah mendukung arti bahwa manusia berkemungkinan menjadi Allah, tetapi mereka dapat menjadi wakil Allah yang diperlengkapi dengan wibawa dan kuasa untuk menjatuhkan hukuman dalam melaksanakan dan mengupayakan terciptanya keadilan.
Ternyata para pemimpin Israel yang diberi kepercayaan oleh Allah tidak melakukan fungsi mereka dengan baik. Allah sendirilah yang berupaya melindungi orang lemah yang tertindas. Hal ini memberi dorongan kepada semua umat Tuhan supaya mengutamakan Allah sebagai pelindungnya. Sebab terkutuklah orang yang bersandar kepada kekuatan manusia tetapi diberkatilahorang yang bersandar dan berharap kepada Allah. Dan jadilah kepercayaan Allah bila dijadikan menjadi pemimpin yang terpercaya dan berfungsi secara benar karena Allah berfirman: “Kamu adalah allah”. (MT)