Jumat 10 Maret 2023
ALLAH ITU BAIK
Bacaan Sabda : Mazmur 73:74
“Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.” (Mazmur 73:25-27)
Mazmur 73 sampai 74 adalah Mazmur bagian ketiga. Mazmur bagian ketiga penulis terutama adalah Asaf dan Thema yang sering dibahas adalah penyembahan. Jadi pengagungan kepada Tuhan melalui Mazmur pujian sangat tegas dan jelas tentang pengakuan akan Allah. Walaupun membahas hal-hal yang menggelisahkan tetapi pengakuan akan kedaulatan Allah dikumandangkan secara konsisten. “Allah itu baik” adalah suatu pengakuan yang sangat sering karena Asaf dan pemasmur betul-betul mengalaminya. Bagi Asaf kejahatan adalah hati manusia karena tidak memahami dan tidak meyakini kebaikan Allah.
Asaf adalah pemazmur yang melayani Allah dengan setia, sempat tawar hati ketika membandingkan penderitaannya dengan kesejahteraan yang dialami oleh orang-orang fasik. Tetapi segera mengalami pemulihan dan keyakinan yang kuat setelah melihat dan mengalami perbedaan yang nyata antara orang benar dari orang fasik pada akhir-akhir perjalanan hidup. Secara jelas atau melihat sendiri kesudahan orang fasik. Orang fasik yang terpisah dari keselamatan kekal dalam dunia yang fana ini saja biasanya berakhir dengan buruk dan setelah itu mereka akan menuai kebinasaan karena selama hidup mereka menolak jalan keselamatan.
Jadi selama hidup di dunia ini jangan menilai semua hal dari pandangan manusiawi dan duniawi karena bila itu yang dilakukan sudah pasti dangkal dan berbuah kekecewaan. Perlu memandang dari segi kekekalan dengan standar firman Tuhan agar menjadi jelas dan berbuah kepastian dan kesejahteraan. Asaf bersikap tepat memposisikan diri sebagai penyembah dan memberikan pengakuan yang tepat bahwa Allah adalah pelindung, sehingga mampu melihat perbedaan antara orang benar dari orang fasik. Dalam hidup ini memposisikan diri secara tepat di hadapan Allah akan membuat terciptanya hubungan yang dekat dengan Allah.
Ketika orang fasik bangga dengan perolehannya seperti kekayaan yang melimpah orang benar hendaklah tetap menyatakan sukacitanya karena memiliki surga yang mulia yang tak akan pernah layu. Sama seperti Paulus saat menghadapi persoalan besar dengan membuat pernyataan iman “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21). Pemazmur yang merasa dihukum Allah melalui penderitaan tidaklah memberontak tetapi berdoa agar hukuman itu segera diakhiri. Dengan pandangan yang benar pemazmur meyakini bila Allah menghukum bukanlah karena benci tetapi karena mengasihi. (MT)