Rabu 08 Maret 2023
PERGUMULAN UMAT YANG SETIA
Bacaan Sabda : Mazmur 69-70
“Selamatkanlah aku, ya Allah, sebab air telah naik sampai ke leherku! Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku.” (Mazmur 69:2-3)
Mazmur 69 ini adalah merupakan pasal yang banyak dikutip dalam Perjanjian Baru. Jadi Mazmur ini dapat juga disebut sebagai Mazmur nubuat yang tergenapi dalam karya pengorbanan Yesus Kristus. Penggubah Mazmur ini sepertinya bukanlah yang mengalami langsung berbagai pernyataan tetapi sedang menjelaskan seseorang yang sedang berputus asa karena sedang mengalami masa-masa sukar. Dia mengalami keadaan-keadaan yang menyulitkan hidupnya karena setia kepada Allah, taat Firman untuk berjalan dalam kebenaran.
Menurut pendapat mayoritas Mazmur gubahan Daud ini mencetuskan perenungan dalam penyembahannya sedang menceritakan pengalaman-pengalaman spiritual para pemuja dan penyembah Allah. Tetapi fokus pada pengalaman seorang Yahudi yang ingin membangun bait Allah yang adalah penyembah dan pemuja Tuhan Yesus yang setia. “Selamatkan aku ya Allah” suatu ungkapan hati orang benar yang menderita karena aniaya orang-orang jahat. Dia tak berusaha membela diri melainkan berserah pada Allah yang dipercaya satu satunya yang berkuasa menyelamatkan hanyalah Allah. Beberapa bagian dalam Mazmur ini melambangkan penderitaan Yesus.
Dalam ayat 10 “Sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku”. Dalam hal ini pemazmur menanggung penolakan dan pengasingan karena cintanya kepada rumah dan Kerajaan Allah. Dia telah berjuang secara gigih dan berani untuk menentang dosa, tetapi dia tertolak namun terus maju dan tak dapat dihentikan. Dia tak dapat dihentikan berbicara tentang kebenaran bersama dengan menentang dosa. Pemazmur dalam kondisi ditentang dan ditolak tetap memohon terjadi kebangunan rohani agar berdampak pada pembaharuan hidup yang membangun semakin bersih.
Jadi dalam banyak hal pemazmur menubuatkan hal-hal yang akan terjadi kepada Yesus walaupun masih ribuan tahun ke depan baru terlaksana. Alkitab semakin membuktikan bahwa Alkitab adalah Firman Allah dan berkaitan antar kitab. Hal itu semakin memotivasi untuk membacanya secara teratur. Akan semakin terbukti bahwa Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu adalah merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan saling melengkapi dan tak terpisahkan. Karena walaupun banyak penulisnya sumbernya adalah satu yaitu Allah. Jadi sangatlah tepat untuk semakin cinta Allah dan firman-Nya. (MT)