Senin 06 Maret 2023
NYANYIAN SYUKUR KEPADA ALLAH
Bacaan Sabda : Mazmur 65-67
“Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!” Mazmur 67:6-8
Tiga Mazmur pasal 65-67 adalah Mazmur Daud yang ditujukan kepada pemimpin biduan. Raja Daud memberi arahan agar puji-pujian kepada Tuhan haruslah selalu nyanyian syukur dalam segala situasi, tentu selalu ada alasan untuk umat terus bersyukur kepada Allah.
Pasal 65 nyanyian syukur karena berkat Allah, berkat terbesar yang dijelaskan adalah hidup dekat dengan Allah karena menikmati hidup bersekutu dengan Dia. Hal hidup dekat dengan Allah adalah merupakan prakarsa Allah mendatangi manusia. Bagi gereja Tuhan pendekatan Allah itu dilakukan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Dan setelah Yesus naik ke surga maka pendekatan Allah kepada umat-Nya adalah melalui karya Roh Kudus. Jadi hidup dekat dengan Allah adalah merupakan kesempatan terindah yang diberikan Allah kepada manusia. Jadi adalah kesalahan terburuk bila umat-Nya menganggap remeh kesempatan hidup dekat dengan Allah. Allah sudah melakukan pendekatan, umat-Nya hendaklah percaya serta selalu membuka diri kepada pendekatan itu.
Pasal 66 adalah nyanyian syukur atas fakta pertolongan-Nya kepada umat-Nya. Allah tetap bekerja dan berbuat untuk menolong umat-Nya. Dosa bisa saja menutup mata manusia sehingga tak mampu melihat perbuatan dan pekerjaan Allah untuk menolong umat-Nya. Itulah sebabnya Allah menghendaki umat-Nya hidup terpisah dari dosa. Bila umat-Nya terpisah dari dosa maka Dia akan selalu tanggap terhadap permohonan umat-Nya minta tolong, seperti seorang bapak yang menanggapi permohonan anaknya dengan penuh kasih dan sayang.
Pasal 67 adalah nyanyian syukur atas segala berkat Allah. Berkat Allah dalam pasal ini adalah fakta rencana Allah atas umat-Nya. umat-Nya, umat Israel dan gerejanya dipanggil dan dipilih menjadi milik-Nya. Berkat Allah yang harus disyukuri bukan saja berkat jasmani tetapi juga berkat rohani. Bukan berarti menyepelekan berkat jasmani tetapi dalam rangka memposisikan berkat jasmani dan berkat rohani secara berimbang. Dua-duanya penting jadi harus sama-sama dijadikan menjadi alasan untuk terus bersyukur kepada Allah. Kebaikan dan kasih Allah tidak selalu terwujud melalui hal-hal yang materi tetapi justru lebih dominan melalui hal-hal yang bersifat rohani seperti kesabaran dan kesetiaan kepada Allah. Sebab itu teruslah bersyukur kepada Allah. (MT)