Sabtu 25 February 2023
KESULITAN DAN KEMENANGAN
Bacaan Sabda : Mazmur 44:1-27
“Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami dianggap sebagai domba-domba sembelihan. Terjagalah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangunlah! Janganlah membuang kami terus-menerus!” (Mazmur 44:23-24)
Salah satu sikap berpikir untuk memahami kitab Mazmur adalah menggunakan pemikiran dasar bahwa kitab Mazmur adalah kitab sastra yang menggunakan kalimat-kalimat sastra yang puitis. Seringkali menggunakan simbol-simbol metafora, peribahasa, sehingga tidak dapat dipahami dan diartikan secara harafiah. Dalam ayat 10 adalah kalimat engkau telah membuang kami tak boleh cepat-cepat diartikan secara harfiah karena membuang bisa berarti menolak bisa juga berarti menguji. Kemudian sebagai kitab sastra yang sangat puitis kalimat-kalimat atau Mazmur biasanya adalah ungkapan rasa secara jujur. Jadi Dia bukanlah hanya mengungkapkan iman tetapi juga mengungkapkan perasaannya yang terkadang bergantian. Biasanya dimulai dengan mengungkapkan perasaan dilanjutkan dengan membuat pernyataan iman dan diakhiri dengan bersyukur dan memuji Tuhan.
Pada pasal 44 ini Pemazmur merasa ditinggalkan Allah karena umat Allah berdosa, tetapi dia bingung karena tidak menemukan dosa umat yang berakibat ditinggalkan Allah. Pemazmur menghubungkan keadaan umat Israel dengan pengalaman Ayub. Dan jawaban dari pengalaman dan pertanyaan-pertanyaam pemazmur itu diberikan dan dinyatakan pemazmur dalam ayat 23-27 “Oleh karena Engkau kami dalam bahaya maut setiap hari”. Artinya kesulitan-kesulitan yang menerpa umat-Nya adalah hal yang diizinkan Allah untuk membangun kesetiaan umat-Nya. Dalam pengalaman hidup mengikut Kristus seringkali umat harus siap memikul salib dan menyangkal diri untuk mempertahankan dan membangun kesetiaan-Nya.
Rasul Paulus mengutip ayat-ayat Firman dari Mazmur 44 ini untuk mengajarkan bahwa umat Tuhan harus siap menolak kesenangan duniawi dalam mengiring Tuhan. Hal itu berarti siap mengalami kesulitan dan penderitaan Roma 8:36 “Seperti ada tertulis: ”Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Sebab itu umat Allah Perjanjian Lama dan umat Allah Perjanjian Baru haruslah menerima kesulitan sebagai hal yang wajar dalam mempertahankan iman yang sungguh-sungguh. Karena sesungguhnya penderitaan dan kesulitan karena Tuhan membuka peluang untuk mengalami kasih penghiburan dan mujizat dari Allah kemudian bila terus setia berarti telah menjadi lebih dari pemenang melalui Yesus Kristus Tuhan. (MT)