Jumat 24 February 2023
HAUS KEPADA ALLAH
Bacaan Sabda : Mazmur 42-43
“Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: ”Di mana Allahmu?” (Mazmur 42:2-4)
Mazmur 42 sampai 72 adalah Mazmur bagian kedua yang selain digubah oleh Daud banyak juga digubah oleh Bani Korah. Bani Korah adalah suatu keluarga suku Lewi yang pandai menyanyi. Jadi Mazmur gubahannya adalah merupakan lirik-lirik Mazmur pujian. Jadi saat menyatakan kerinduannya akan Allah Dia berdoa dan memuji Allah dengan menggunakan lirik-lirik yang puitis untuk memperdalam rasa akan hadirat Allah yang sangat dirindukannya.
Bani Korah memakai talenta menyanyinya menyatakan kehausannya kepada Allah. Bukan hanya memazmurkan kehausannya tetapi memastikan diri tidak akan pernah berhenti haus akan Allah. Pemazmur menyadari berhenti haus akan Allah adalah suatu pertanda melangkah menuju kehausan rohani. Jangan pernah membiarkan sesuatu atau apa saja mengurangi kehausan akan Allah. Sebab itu teruslah berdoa agar kehausan akan Allah semakin diperkuat. Bila terjadi hal-hal yang menyulitkan hidup kehausan akan Allah menjadi hal yang sangat dibutuhkan karena hal itu akan menjadi tenaga pendorong untuk terus melangkah dalam perjalanan iman. Orang yang haus akan Allah akan mengalami manifestasi yang semakin memperteguhkan iman. Orang yang haus akan Allah diibaratkan seperti rusa yang merindukan air. Rusa yang haus mempunyai naluri yang kuat untuk menemukan air. Seperti itu pulalah umat yang haus akan Allah haus akan kebenaran. Tuhan berjanji akan memberkati orang yang haus kepada-Nya dan lapar akan kebenaran Matius 5:6. Allah akan memberi kepuasan kepada mereka. Terkadang umat-Nya merasa didiamkan Allah sementara orang fasik justru bertanya di manakah allahmu. Hal itu bisa membuat jiwa tertekan. Tetapi di tengah-tengah diamnya Allah adalah justru memberikan kesempatan agar kita terus maju untuk terus semakin mengenal Allah dan mengalami kuasa Roh Kudus yang semakin besar.
Berputus asa bukanlah jalan keluar malahan semakin memperbesar masalah. Jalan keluarnya adalah berharap dan bersandar kepada Allah. Teruslah pelihara kehausan kepada Allah. Bani Korah tidak pernah kehabisan kreatifitas untuk mengatasi hal-hal yang mau merampas kehausan mereka kepada Allah. Menyanyi, memuji Tuhan, menggubah Mazmur terus mengalir dari hati dan mulut mereka. Sampai sekarang puji-pujian kepada Allah dan terus bersyukur adalah merupakan penggerak dan pendalam kehausan kepada Allah. (MT)