Kamis 23 February 2023
RITUAL BUKAN PENGGANTI KETAATAN
Bacaan Sabda : Mazmur 40-41
“Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian, tetapi Engkau telah membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata: ”Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku. Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku.” (Mazmur 40:7-9)
Ritual-ritual agama bukan tidak penting tetapi walaupun ada hukum yang memerintahkan agar dilakukan bukanlah pengganti untuk melakukan kehendak Tuhan atau ketaatan kepada firman Tuhan hal itu berlaku juga dalam kehidupan umat Allah perjanjian baru bahwa ibadah sejati bukanlah melakukan ritual agama belaka. Ritual agama seperti baptisan perjamuan kudus dan kebaktian-kebaktian tanpa hati yang sungguh-sungguh mentaati firman Allah adalah merupakan sesuatu yang hampa tanpa manfaat. Tidak ada upacara keagamaan yang dapat menggantikan ketaatan sungguh-sungguh kepada firman Allah.
Pernyataan pemazmur Aku suka melakukan kehendak-Mu ya Allah dalam Injil diterapkan kepada Yesus Kristus. Ketaatan Yesus Kristus kepada Allah Bapa adalah penekanan yang sempurna dalam karya penebusan-Nya. Semboyan kehidupan Yesus Kristus adalah Aku datang ke bumi untuk melakukan kehendak Bapaku bukan kehendak-Ku. Untuk itulah Yesus Kristus taat sampai mati. Semua orang percaya juga hendaklah menerapkan semboyan Yesus Kristus itu dalam kehidupannya.
Kita semua punya kehendak marilah kita terus berjuang melakukan kehendak-Nya. Untuk melakukan kehendak Allah maka haruslah menyimpan Firman-Nya di dalam hati karena Firman-Nya adalah pernyataan kehendak-Nya. Iman dan mentaati Firman haruslah sungguh-sungguh dengan kegembiraan mengikuti kehendaknya.
Mazmur 41 adalah merupakan Mazmur penutup dari Mazmur bagian pertama yang semuanya dari pasal 1 hingga 41 adalah Mazmur Daud. Mazmur ini adalah doa mohon penyembuhan untuk orang lain. Daud yang sudah mengalami kesembuhan sangat gembira juga berdoa untuk orang lain. Ini adalah salah satu bentuk kepeduliannya kepada orang yang lemah. Daud mengetahui secara pasti bahwa Allah adalah Tuhan yang sangat peduli kepada orang yang lemah dan Daud pun melakukannya sebagai tindakan melakukan kehendak Allah. Memperhatikan dan memperdulikan yang lemah adalah sikap membagi belas kasihan Allah kepada mereka yang membutuhkan.
Ayat terakhir dalam Mazmur bagian pertama ini adalah merupakan nubuat untuk pengkhianatan Yudas Iskariot yang adalah sahabat karib yang dipercayai oleh Yesus. Itulah sebabnya kejahatannya itu dinyatakan bukan hanya kejahatan saja tetapi adalah pengkhianatan. (MT)