Kamis 16 February 2023
BERJALAN DI JALAN ALLAH
Bacaan Sabda : Mazmur 25-26
“Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari. Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala” (Mazmur 25:4-6)
Ada banyak orang percaya mengetahui dan mengalami perbuatan Allah seperti menyaksikan dan mengalami mujizat Allah tetapi belum tentu mengetahui jalan-jalan Allah. Mujizat berhubungan erat dengan percaya kepada Allah dan Firman-Nya sedangkan jalan-jalan Allah adalah mengenai taat kepada Allah dan melakukan firman-Nya. Mazmur 25 dan 26 ini adalah merupakan mazmur doa mohon pengampunan, perlindungan dan pembenaran Allah, berarti doa yang dipanjatkan atas dasar pengakuan akan dosa dan mohon pengampunan kepada Allah. Kemudian setelah menerima pengampunan dan pembenaran apa selanjutnya.
Selanjutnya adalah berjalan dalam jalan kebenaran. Berjalan dalam kebenaran dan telah mengetahui jalan-jalan Allah. Dapat juga diartikan berjalan dalam tuntunan Allah. Ada banyak kejadian buruk terjadi karena orang hanya percaya saja, tanpa taat dan melakukan firman Tuhan. Kemudian banyak yang sibuk mengejar karunia tanpa membangun karakter. Ada banyak yang sibuk mengharapkan terjadinya mujizat tetapi sangat abai terhadap jalan-jalan Tuhan. Pemazmur mengajak kita untuk mengetahui jalan-jalan Tuhan.
Hal-hal yang perlu kita lakukan untuk mengetahui jalan-jalan Tuhan antara lain:
- Haruslah merindukan dan mengasihi kehidupan dalam jalan kebenaran sesuai dengan Firman-Nya. Kemudian hidup dalam pimpinan-Nya tentu harus dengan kesungguhan. Walaupun tidak mudah tetapi tidaklah mustahil asal tetap bersandar kepada Allah.
- Kemudian haruslah betul-betul mengabdikan diri dengan rendah hati kepada Allah. Pengabdian diri disertai kehidupan saleh serta berjuang membuang dan melawan dosa karena dosa adalah penghalang besar untuk mengenal Allah dan jalan-jalan-Nya.
- Haruslah siap menghadapi ujian. Hidup mengenal Allah dan jalan-jalan-Nya mungkin menuntun kita mengalami kesulitan yang tidak akan kita alami bila kita tidak berada di jalan Tuhan.
Perlu dipahami bahwa kesulitan-kesulitan yang terjadi bukanlah tanda bahwa Allah tidak berkenan kepada kita, tetapi justru meneguhkan perkenanan-Nya atas hidup kita. Teladan utama akan kebenaran ini adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Untuk melakukan tugas yang berkenan kepada Allah Bapa, Dia harus menderita di atas kayu salib. Semua orang yang berjalan di jalan-jalan Allah memang harus siap memikul salib dan menyangkal diri. (MT)