Minggu 12 February 2023
MENGANDALKAN ALLAH
Bacaan Sabda : Mazmur 20 – 21
“Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama Tuhan, Allah kita. Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak. Ya Tuhan, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!” (Mazmur 20:8-10)
Mazmur 20 dan 21 ini adalah doa kepada Allah yang berhubungan erat dengan peperangan fisik yang merupakan hal yang sangat sering terjadi dalam pembentukan dan pembangunan Israel sebagai bangsa pilihan Allah.
Pasal 20 adalah doa sebelum perang. Pasal ini dapat disamakan dengan doa peperangan rohani walaupun faktanya adalah doa sebelum peperangan fisik dengan musuh terjadi. Doa peperangan rohani adalah suatu hal yang harus dilakukan sebelum kekuatan-kekuatan dunia dan kekuatan roh jahat belum nyata karena memang tidak nampak nyata secara kasat mata. Kerinduan umat Tuhan adalah merupakan pembebasan dan kemenangan atas kuasa-kuasa setan dan iblis yang terjadi hanyalah melalui doa-doa peperangan sedangkan pasal 21 adalah doa setelah peperangan. Memenangkan peperangan. Dalam iman Kristen adalah karena pertolongan dan penyertaan Tuhan atas umat-Nya. Dalam peperangan rohani, juga dalam peperangan fisik jangan memegahkan kereta dan kuda sebagai perlengkapan perang karena potensi-potensi manusiawi tidak memadai untuk diandalkan. Karena siapapun yang mengandalkan potensi manusiawi akan rebah dan terjatuh. Sebaliknya hendaklah bermegah dalam nama Tuhan atau mengandalkan Tuhan sebab walaupun jatuh akan berdiri dan tegak. Berdoa adalah sebagai wujud nyata umat yang dalam pergumulan dan perjuangan hidup selalu mengandalkan Tuhan.
Pasal 21 adalah merupakan doa setelah peperangan usai. Doa setelah peperangan biasanya berisi pengakuan yang tulus dan jujur dan ucapan syukur yang mengalir deras dari hati dan mulut yang bersih dan kudus. Pengakuan yang rendah hati. Pengakuan berisi bahwa peperangan dapat dilewati karena pertolongan Tuhan bukan karena kekuatan dan potensi diri. Sebab itu nama Tuhanlah yang harus ditinggikan dan dimuliakan. Jadi Tuhanlah yang berperang bagi umat-Nya walaupun secara kasat mata umatlah yang memasuki medan perang untuk menghadapi musuh. Tetapi umat Tuhan perlu mengingat bahwa dalam peperangan umat-Nya kekuatan yang tak kelihatan itu adalah penyertaan Tuhan. Ucapan syukur itu adalah suatu yang dilakukan umat sebagai respon untuk kebaikan dan penyertaan Allah atas umat-Nya. Bersyukur selalu karena apapun yang terjadi selalu untuk kebaikan umat-Nya. Karena kemenangan sangat penting tetapi penyertaan Allah adalah terpenting dan terutama. (MT)