Kamis 09 February 2023
PERJALANAN HIDUP MANUSIA
Bacaan Sabda : Mazmur 14-16
“Mazmur Daud. Tuhan, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya” (Mazmur 15:1-2)
Dalam tiga pasal 14, 15 dan 16 memberi gambaran yang umum dalam perjalanan hidup manusia:
Pada pasal 14 dijelaskan bahwa pada umumnya manusia itu bebal tanpa Tuhan. Sebab orang bebal adalah orang yang hidup dalam dunianya sendiri yang semaunya saja karena baginya Tuhan itu hanyalah khayalan sehingga karena baginya Tuhan itu seakan-akan tidak ada dia pun akan selalu memberontak dan mencemooh kepada prinsip-prinsip kebenaran firman Tuhan. Dia mengandalkan pendapatnya dalam menyatukan baik atau benar. Tidak heran bila mereka tidak akan pernah berseru kepada Allah. Pasal 14 ini adalah Mazmur yang menjelaskan kebobrokan orang fasik yang bebal karena memilih hidup terpisah dari Allah. Dan Rasul Paulus menjadikan salah satu pasal firman Tuhan untuk menyimpulkan bahwa semua manusia berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Jadi bila Allah tidak bertindak mengeluarkan manusia dari kefasikan dan kebebalan manusia sudah dipastikan akan rusak dan punah dengan sendirinya.
Pada pasal 15 adalah merupakan Mazmur yang menyatakan bahwa manusia haruslah datang kepada Tuhan untuk menjadi umat Tuhan. Tetapi pasal 15 ini justru mempertanyakan siapa yang boleh datang kepada Tuhan? Kemudian dari jawabannya justru tak ada seorangpun yang memadai atau memenuhi syarat memasuki rumah Tuhan. Itulah sebabnya Allahlah yang mengambil inisiatif datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Jadi kita dan semua manusia untuk bisa datang kepada Tuhan hendaklah mengaku dosa, menyesal dan bertobat serta percaya kepada Tuhan. Di dalam Yesus kita dapat mengalami kehadiran Tuhan ke dalam hidup kita. Dengan percaya kepada Tuhan Yesus kita menemukan hubungan kepada Allah yang sempat hilang karena kekebalan dan kefasikan. Kehilangan hubungan dengan Allah berarti kehilangan segala sesuatu.
Pada pasal 16 adalah merupakan perjalanan puncak dalam perjalanan hidup manusia. Hubungan yang dibangun terus-menerus dengan Tuhan membuat kita menjadi hidup berkemenangan. Pemazmur tidak menemukan hal yang baik dalam dirinya bahkan kebahagiaan pun tak ada dalam dirinya karena dia menemukannya dalam pertemuan dengan Yesus. Itulah sebabnya pemazmur memutuskan untuk selalu memandang Tuhan dalam pengertian mengikut Firman agar selalu hidup sesuai dengan firman Tuhan bila kita sekarang adalah mengikuti Yesus dan menjadikan Yesus menjadi teladan hidup kita betullah kata-kata bijak penemuan terbesar adalah mengetahui kehendak Tuhan dan perolehan terbesar adalah melakukan kehendak Tuhan. Dan kehidupan klimaks dalam perjalanan hidup manusia adalah hidup dalam Kristus. (MT)