Rabu 08 February 2023
DOA SEBAGAI PERJALANAN IMAN
Bacaan Sabda : Mazmur 11-13
“Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku” (Mazmur 13:6)
Ada hal yang menarik bila kita membaca tiga pasal Mazmur ini. Tiga(3) pasal ini adalah Mazmur Daud, jadi dari lirik tiga pasal Mazmur ini kita akan menemukan perjalanan iman atau boleh juga dikatakan sebagai petualangan iman Raja Daud.
Pada pasal 11 Daud membuat pernyataan “Kepada-Mu Aku berlindung”. Faktanya Daud adalah seorang pejuang yang sering terlibat peperangan, bahkan hidupnya hampir seluruhnya adalah peperangan. Mulai peperangan melawan musuh-musuh Israel hingga peperangan yang terpaksa harus dihadapi karena serangan Raja Saul yang dihormati dan serangan anak-anaknya yang dia kasihi. Dalam berperang sering Daud tidak menyerang karena yang memeranginya bukanlah musuhnya sehingga dia hanya melarikan diri untuk bertahan. Jadi kalimat yang dia nyatakan sangatlah tepat “Kepada-Mu Aku berlindung”. Jadi Daud tentu berperang tetapi juga mengasihi. Prinsip-prinsip firman Tuhan haruslah dia perjuangkan. Daud sebenarnya sangat membenci kekerasan dan pertumpahan darah, itulah sebabnya dia berusaha menahan diri kepada kekerasan sikap terbanyak dilakukan Daud daripada menyerang. Dari pernyataan awal berlindung, ditindaklanjuti dengan minta tolong kepada Tuhan.
Dalam pasal 12 Daud diperhadapkan kepada musuh-musuh kejam dan curang. Fakta dalam lapangan Daud melihat orang-orang saleh banyak menjadi korban orang-orang jahat karena sering menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan dan menghancurkan orang saleh. Daud bersama orang saleh berseru memohon pertolongan dari Allah dalam pergumulan Daud bersama orang saleh sering merasa dilupakan oleh Tuhan menjadikan mereka patah semangat. Hal itu terjadi karena doa orang benar mungkin saja tidak langsung dijawab oleh Tuhan. Jadi dalam berdoa meminta pertolongan Tuhan haruslah disertai dengan kesungguhan dan keteguhan hati. Perlu diingat bahwa penundaan Allah bukanlah karena Allah melupakan tetapi biasanya karena ada tujuan yang terbaik untuk umat-Nya.
Pada pasal 13 menjadi klimaks dalam perjalanan atau petualangan iman Raja Daud. Hatinya bersorak-sorak karena Tuhan adalah penyelamat dan pengabul doa umat. Klimaks petualangan iman yang terwujud dalam doa umat adalah sorak kemenangan yang dinyanyikan untuk kemuliaan Tuhan. Nyanyian pujian dari umat yang berdoa adalah merupakan pengakuan kasih Allah itu nyata dan Dia tidak pernah gagal menolong umat yang berdoa tentu pada saat dan cara-Nya sendiri. (MT)